Hari ini kita memastikan, pertama, menjaga inflasi. Kedua, ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI, terutama terkait listrik dan bahan bakar, serta makanan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secara rutin melakukan pengecekan stok dan harga pangan dalam upaya mengendalikan angka inflasi inflasi terutama pada saat hari-hari besar keagamaan.

"Selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1445 Hijriah, saya sudah minta untuk memastikan stok bahan pokok aman dan inflasi terkendali," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, pada penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi atau high level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Hadir dalam pertemuan ini Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Perum Bulog, dan Polda Metro Jaya.yang membahas berbagai upaya untuk mengendalikan harga pangan di DKI Jakarta yang selama ini menjadi barometer pengendalian inflasi di Indonesia.

"Hari ini kita memastikan, pertama, menjaga inflasi. Kedua, ada beberapa poin yang menjadi faktor-faktor inflasi di DKI, terutama terkait listrik dan bahan bakar, serta makanan tentunya," ucap Heru.

Salah satu langkah konkret untuk menekan inflasi di Jakarta, kata Heru dengan memastikan ketersediaan bahan pangan aman dan mengecek ketersediaan di Perum Bulog maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station yang memadai.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan inflasi di Jakarta pada bulan Februari 2024 masih terkendali, yaitu 2,12 persen (year on year/yoy). Angka tersebut masih dalam rentang sasaran inflasi yaitu 2,5±1 persen dan lebih rendah daripada angka nasional sebesar 2,75 persen (yoy).

"Sekarang memang untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan Ramadhan di dalam TPID HLM ini kita berkoordinasi untuk meyakinkan bahwa ketersediaan pangan itu mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, sehingga inflasi harga pangan bisa kita jaga" ujar Arlyana.

Lebih jauh, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah DKI Jakarta-Banten Mohamad Alexander menyatakan sejauh ini stok komoditas beras tercukupi dengan baik.

"Kami menghitung estimasi minimum stok requirement sampai dua, tiga bulan ke depan. Kami pastikan untuk stok yang dikuasai Bulog saat ini sangat aman. Baik itu untuk menjelang hari besar keagamaan seperti Ramadan, Idul Fitri, dan setelahnya," ucap Alexander.

Untuk menyikapi situasi harga beras yang mengalami peningkatan, Perum Bulog juga menyelenggarakan program Bulog Siaga (aksi amankan harga) yang dilaksanakan di 183 titik di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Komoditas yang dijual yaitu program beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) berupa beras premium dan komoditas pangan lainnya.
Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu miliki sentra tanaman perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Pemkot Jakbar tanam 7.000 bibit cabai dongkrak ketersediaan pangan
Baca juga: TP PKK tanam 11.200 bibit cabai di 70 lokasi di Jakarta Utara

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024