Medan (ANTARA) - Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis 20 tahun penjara terhadap terdakwa Teguh Andriansyah dalam perkara sebagai kurir narkotika jenis sabu-sabu seberat dua kilogram.
"Selain itu, terdakwa Salim alias Alim dan Reza Hanafi divonis selama 16 tahun, masing-masing ketiga terdakwa didenda Rp1 miliar subsider enam bulan penjara," ujar Hakim Ketua Sarma Siregar di Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara, Rabu.
Majelis hakim menyatakan ketiga terdakwa terbukti dan bersalah melanggar Pasal 114 ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika junto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana, yakni menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman jenis sabu melebihi lima gram yaitu dua kilogram.
Sedangkan hal yang memberatkan adalah ketiga terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan narkoba dan Teguh Ardiansyah merupakan narapidana.Sementara hal yang meringankan adalah mereka menyesali perbuatannya.
"Baik terdakwa, penasihat hukum terdakwa maupun jaksa penuntut umum diberikan masa berpikir selama tujuh hari menerima atau banding terhadap putusan tersebut," ucap Sarma.
Putusan atas terdakwa Teguh Andriansyah lebih berat dua tahun dari tuntutan JPU Kejati Sumatera Utara Tiorida Hutagaol selama 18 tahun denda Rp1 miliar subsider enam bulan, sedangkan terdakwa Salim dengan pidana penjara selama 18 tahun denda Rp1miliar subsider delapan bulan dan terdakwa Reza Hanafi selama 18 tahun denda Rp1 miliar subsider enam bulan penjara.
Dalam dakwaan terungkap, pada 28 Oktober 2023, petugas Direktorat Reserse Ditresnarkoba Polda Sumatera Utara menerima informasi tentang adanya peredaran narkotika jenis sabu di kawasan Kabupaten Asahan.
Kemudian petugas itu melakukan pembelian secara terselubung dengan melakukan pemerasan sebanyak dua kilogram kepada Salim dan Reza di Asahan dengan memperlihatkan uang Rp580 juta.
Salim dan Reza ditangkap bersama barang bukti oleh pihak petugas Polda Sumut. Hasil interogasi menunjukkan sabu itu milik Teguh Andriansyah yang berada di lapas.
Selanjutnya, pada 29 Oktober 2023 petugas melakukan penjemputan terdakwa Teguh. Dari hasil interogasi, paket itu suruhan Dodi dari Malaysia. Dari penjualan itu, nantinya akan diberikan Rp40 juta.
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024