Kemensos menjadi program inovasi yang kami pilih, karena di data kami selalu aktif menghasilkan inovasi-inovasi, dan juga sering mendapatkan penghargaan
Temanggung (ANTARA) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyelenggarakan kegiatan pembelajaran inovasi dan penandatanganan komitmen replikasi di Sentra Terpadu Kartini Kementerian Sosial (Kemensos).
Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Ajib Rakhmawanto di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu, menyampaikan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program penciptaan inovasi agar inovasi-inovasi Kemensos dapat terus berkembang.
Ia mengatakan program replikasi inovasi pelayanan publik di tahun 2024 untuk mendorong kompetensi dan pembinaan inovasi replikasi inovasi pelayanan publik yang sudah dihasilkan.
"Selama 10 tahun kami menghasilkan 1.065 inovasi, ini akan sangat sayang sekali apabila inovasi terbaik ini tidak ditularkan dan disebarluaskan di tempat lain. Kemensos menjadi program inovasi yang kami pilih, karena di data kami selalu aktif menghasilkan inovasi-inovasi, dan juga sering mendapatkan penghargaan, 11 penghargaan Inovasi Pelayanan Publik," katanya.
Baca juga: Kemen-PAN: Refocusing anggaran jangan turunkan kualitas layanan publik
Ia menyebutkan Batik Ciprat ini bisa menjadi pilot project kepada instansi lain, khususnya di pemerintah pusat, dan juga akan melakukan komitmen bersama di instansi Kepolisian, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan POM, dan Kemenkes, sebagai partner bersama Kementerian PAN-RB.
Sentra Terpadu Kartini di Temanggung dipilih sebagai tuan rumah kegiatan karena prestasinya dalam inovasi pelayanan publik yang berhasil memenangkan TOP 99 Inovasi, berjudul "Mencapai Nol Kerentanan Melalui Shelter Whorkshop Peduli (SWP) Batik Ciprat".
Kepala Sentra Terpadu Kartini di Temanggung menjelaskan SWP awalnya dirancang sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kerja dan perlindungan bagi penyandang disabilitas intelektual.
Program ini melibatkan berbagai aktivitas seperti bimbingan, kegiatan sosial, dan pengembangan keterampilan untuk usaha ekonomi produktif. SWP memberikan jalur alternatif bagi penyandang disabilitas intelektual untuk tetap berkontribusi dalam masyarakat dan mampu mandiri secara ekonomi.
Program SWP, yang telah mendapatkan apresiasi dari Kementerian PAN-RB sebagai salah satu dari Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018, telah berkembang tidak hanya memberikan layanan kepada penyandang disabilitas, melainkan juga memberikan layanan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) lainnya.
Baca juga: Batik ciprat produksi penyandang disabilitas diminati konsumen
Baca juga: Mensos borong batik ciprat karya disabilitas intelektual di Temanggung
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024