volume penjualan semen terus tumbuh sebesar 7,6 persen hal ini seiring dengan sinergi jaringan logistik dalam grup
Palembang (ANTARA) - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero), memaparkan peluang bisnis kepada para calon investor dalam Forum Investor PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Selatan.
Direktur Fungsi Keuangan dan SDM PT Semen Baturaja Rahmat Hidayat secara langsung memaparkan peluang bisnis itu di Palembang, Sumsel, Rabu.
Dalam pemaparan nya Rahmat Hidayat mengatakan SMBR telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan setelah bergabung dengan Semen Indonesia Group (SIG) pada tahun 2022.
“Kami merasakan dampak positif yang besar setelah bergabung dengan SIG karena di-support dengan supply chain management yang terkonsolidasi. Kita simak dari kinerja produksi pada tahun 2023, volume terak tumbuh 12,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu volume produksi semen juga tumbuh 7,5 persen," katanya.
Baca juga: RUPSLB Semen Baturaja angkat Suherman Yahya jadi Dirut
Baca juga: PT Semen Baturaja konsisten menjalankan program tanggung jawab sosial
Sampai tahun 2023 terjadi peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan volume penjualan semen dan kontribusi atas penjualan produk "derivative" seperti "white clay" sehingga laba bersih SMBR terus meningkat setiap tahunnya.
Ia menyampaikan SMBR memiliki produk turunan yaitu "white clay" sebagai bahan baku dari pembuatan pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, Kalium) yang merupakan salah satu strategis bisnis SMBR. "White clay" ini dihasilkan dari riset dan pengembangan yang dilakukan oleh Tim SMBR dan sudah ada hak patennya.
SMBR berhasil menurunkan emisi karbon berkat penggunaan bahan bakar alternatif melalui pengelolaan limbah sebagai pengganti batubara.
Baca juga: Semen Baturaja raih kredit sindikasi berkelanjutan Rp901,4 miliar
Baca juga: RUPSLB Semen Baturaja ubah anggaran dasar dan pengurus
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024