Jambi (ANTARA) - Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, menerima sertifikat bebas frambusia atau penyakit infeksi bakteri kronis pada kulit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Penjabat Bupati Merangin Mukti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Rabu, mengatakan bahwa sebelumnya telah dilakukan survei dan asesmen oleh tim Kemenkes yang menunjukkan tidak ditemukan kasus baru frambusia di Merangin.

Selain itu juga telah dilakukan kegiatan kewaspadaan dini dan respons terhadap kasus baru frambusia.

"Sekarang Kabupaten Merangin telah dinyatakan bebas dari frambusia. Dinas Kesehatan dan puskesmas tolong pertahankan status ini, jangan sampai muncul kasus baru," kata dia.

Mukti menegaskan bahwa seluruh pihak harus menjaga derajat kesehatan masyarakat melalui pembangunan kesehatan yang berwawasan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.

Baca juga: 1 juta warga RI masih kena penyakit tropis, kusta hingga frambusia

Baca juga: Karangasem terima sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes

"Kami bersyukur di bidang kesehatan Merangin telah bergerak cepat meski dengan segala keterbatasan, namun atas dukungan masyarakat dan semua pihak banyak keberhasilan yang telah kita raih," kata dia.

Kadis Kesehatan Merangin drg Sony Propesma menegaskan ada tiga kabupaten di Provinsi Jambi yang menerima sertifikat bebas frambusia, yakni Merangin, Muaro Jambi dan Bungo.

Frambusia adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang dan sendi.

Sebelumnya pada November 2023 Pemkab Merangin melakukan skrining frambusia ke sejumlah sekolah dasar di daerah tersebut sebagai upaya pencegahan penularan penyakit infeksi kulit pada anak-anak.

Skrining ini untuk memastikan bahwa Kabupaten Merangin bebas dari penyakit frambusia karena sudah bertahun-tahun tidak ditemukan kasus penyakit tersebut di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: Kota Solok terima sertifikat bebas frambusia dari Menteri Kesehatan

Baca juga: WHO: RI masih hadapi beban penyakit menular tropis yang tinggi

Pewarta: Tuyani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024