Kegiatan pasar murah terus berlanjut dan dilaksanakan hingga delapan kali sampai bulan April mendatang
Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, bekerja sama dengan Perum Bulog menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak satu ton untuk setiap kali pelaksanaan pasar murah menjelang Hari Suci Nyepi di kota itu.
Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Denpasar Anak Agung Gede Risnawan di Denpasar, Rabu, mengatakan pelaksanaan pasar murah menjelang Nyepi dan bulan Ramadhan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.
"Kegiatan pasar murah terus berlanjut dan dilaksanakan hingga delapan kali sampai bulan April mendatang," ucap Risnawan saat memantau pelaksanaan pasar murah di Banjar Abian Kapas Klod, Denpasar.
Beras SPHP sebanyak satu ton yang tersedia di pasar murah tersebut, dijual dengan harga Rp52 ribu per satu sak/kemasan dengan ukuran 5 kilogram.
Menurut Risnawan, khusus terkait ketersediaan beras ini, memang menjadi perhatian dari Pemerintah Kota Denpasar karena merupakan persoalan krusial.
"Sebelum pelaksanaan pasar murah ini, Pemerintah Kota Denpasar dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Denpasar bersama Satgas Pangan juga sudah turun ke Bulog dan distributor untuk melihat persediaan stok pangan di Gudang Bulog," ucapnya.
Baca juga: Wali Kota Denpasar temui Dirjen Migas sikapi kelangkaan elpiji 3 kg
Baca juga: Pemkot Denpasar siapkan rencana bisnis pengelolaan Pelabuhan Sanur
Risnawan mengatakan stok beras di Gudang Bulog di kawasan Sempidi, Kabupaten Badung, tersedia sebanyak 1.500 ton yang diprediksi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Denpasar hingga tiga bulan ke depan.
"Akan kami tindak lanjuti lagi, nanti akhir April akan turun lagi sehingga betul-betul masalah beras yang menjadi hal krusial menjadi aman di Bali pada umumnya dan Denpasar pada khususnya," ujarnya lagi.
Risnawan menambahkan Pemkot Denpasar bersama Satgas Pangan juga rutin memantau harga komoditas bahan pokok di lima pasar tradisional Kota Denpasar yakni di Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Agung, Pasar Pulakerti, dan Pasar Nyanggelan.
"Mudah-mudahan dengan harga pangan yang terkendali di pasar tradisional itu dapat mengatasi permasalahan inflasi. Astungkara (atas izin Tuhan) inflasi di Kota Denpasar sejauh ini masih aman bahkan di bawah inflasi nasional," ucapnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pada bulan Februari 2024 secara year on year (y-on-y), Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,98 persen. Kota Denpasar dengan inflasi 2,72 persen mencatatkan inflasi terendah di Provinsi Bali.
"Perumda Pasar Sewakadharma juga mendapatkan penugasan mengadakan pasar murah khusus beras di Pasar Badung selama beberapa hari menjelang Hari Suci Nyepi," kata Risnawan.
Dalam pelaksanaan pasar murah di Banjar Abian Kapas Klod, Kota Denpasar, itu tampak warga sampai berebut untuk membeli beras SPHP, sehingga dalam waktu sekejap, beras yang disiapkan Bulog itu habis terjual.
Dalam kesempatan itu, Bulog juga menyediakan gula pasir sebanyak 100 kilogram dengan harga per kilogram Rp17 ribu, minyak sebanyak 120 liter dengan harga per liter Rp16 ribu.
Selain itu, pasar murah tersebut juga menjual beras premium Pertiwi dengan harga Rp83 ribu (ukuran 5 kg) dan Rp165 ribu (ukuran 10 kg), MinyaKita botol ukuran 1 liter (Rp15 ribu), elpiji 3 kilogram seharga Rp18 ribu per tabung.
Untuk menyambut Hari Suci Nyepi yang jatuh pada 11 Maret 2024, pada pasar murah itu juga dijual buah-buahan, bawang merah, bawang putih, telur, daging olahan dan berbagi jenis kue.
Baca juga: Pemkot Denpasar dan Inggris bahas kerja sama pariwisata dan teknologi
Baca juga: Pemkot Denpasar gunakan Pasar Kumbasari promosikan produk unggulan IKM
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024