Menurut Furqon, EPA Liga 1 yang kini menggunakan format liga dan pertandingan kandang-tandang memberikan pengalaman dan kemampuan para pemain muda untuk lebih mengenal format kompetisi profesional.
"Jujur ini baru tahun pertama saya ikut EPA dan melatih tim EPA... Itu bagus dengan sistem kandang-tandang. Dengan pertandingan yang lebih banyak ini sangat bagus sekali untuk peningkatan kemampuan pemain," kata Furqon kepada pewarta di Bekasi, Rabu.
"Jadi para pemain bisa terbiasa dengan sistem liga main dari minggu ke minggu, evaluasi," tambahnya.
Di musim perdananya melatih tim EPA, Furqon menjalani debut manis dengan membawa Borneo FC juara usai tekuk Persis Solo dengan skor 2-1 di final.
Baca juga: Borneo FC segel gelar EPA Liga 1 U-16 usai tekuk Persis Solo 2-1
Brace dari bomber haus gol Dika Adi Nurdiansyah pada menit ke-33 dan ke-39 hanya mampu dibalas oleh Persis Solo lewat gol gelandang serang, Lockna Janu Syahriat pada masa perpanjangan waktu babak pertama.
"Alhamdulilah pertama-tama saya berterima kasih kepada Allah SWT hari ini kami bisa juara. Pertandingan tadi cukup alot karena Persis Solo merupakan tim yang solid namun anak-anak bisa menjalankan strategi," kata Furqon.
Furqon mengatakan kesuksesan yang diraih oleh Pesut Etam tak lepas dari proses persiapan yang lama dengan melakukan seleksi pemain muda mulai dari akar rumput di seluruh kota-kota Indonesia.
"Alhamdulilah kami dari tahap persiapan membuka seleksi dari berbagai kota dan kami coba mencari yang terbaik dengan seleksi mulai dari Aceh sampai dengan Papua. Kalian bisa lihat dari mukanya saja keliatan di tim ini, ada pemain dari Aceh hingga Papua," ujar Furqon.
Baca juga: Borneo FC U-18 siap tampil maksimal untuk buat sejarah di final
Baca juga: Borneo FC U-18 siap tampil maksimal untuk buat sejarah di final
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024