Jakarta (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menggandeng pihak keamanan laut Malaysia untuk menjaga kawasan Selat Malaka.
"Perlu adanya kerja sama yang optimal dan semangat dalam satu visi, demi terjaminnya rasa aman dan nyaman bagi pengguna laut di Selat Malaka," kata Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksma Bakamla Basri Mustari dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam pertemuan dengan Ketua Tim Perancang Operasi Maritim (TPOM) Malaysia Laksma Maritim Vincent A/L Rajamony di Melaka, Malaysia pada Selasa, Basri menilai sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia harus membangun kerja sama yang baik guna memastikan keamanan di selat Malaka.
Hal tersebut dikarenakan selat Malaka merupakan jalur krusial yang padat akan aktivitas perekonomian laut.
Kondisi itu yang membuat banyaknya aktivitas pelanggaran hukum di wilayah Selat Malaka.
"Selat Malaka yang memiliki berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran hukum di laut," kata dia.
Basri pun tidak merinci kerja sama apa yang harus dilakukan dengan pihak Malaysia dalam melindungi aktivitas di selat Malaka.
Namun, dia meyakini pertemuan yang digelar saat ini mampu mempererat kebersamaan dan kerjasama Malaysia dan Indonesia di bidang pengamanan maritim.
Untuk diketahui, pertemuan antara pihak Malaysia dan Bakamla RI dilakukan untuk membahas laporan kegiatan patroli berkoordinasi (Patkor) Optima Malindo 2023, Rencana Patkor Optima 2024, dan isu terkini perbatasan Laut antarkedua negara.
Baca juga: Bakamla RI terima perwakilan Prancis bahas kerja sama keamanan laut
Baca juga: Bakamla bahas pertahanan maritim dengan militer India
Baca juga: Bakamla RI terima hibah tanah untuk dibangun kantor di Konawe Selatan
Pewarta: Walda Marison
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024