Total rumah warga yang terkena dampak banjir pada pekan ini sebanyak 230 yang terjadi di empat desa
Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan pendataan dampak banjir yang menerjang puluhan rumah warga di Kecamatan Monta.
"Hari ini kita masih melakukan pendataan pasca banjir yang terjadi pada Selasa (5/3) sore," Kata Kepala BPBD Kabupaten Bima Isyrah di Mataram, Rabu.
Banjir yang menerjang puluhan rumah warga tersebut akibat hujan lebat yang disertai angin kencang melanda wilayah setempat sejak siang hingga sore hari. Akibatnya debit air di sungai Desa Tolouwi dan sungai di Desa Tolotangga meluap, kemudian merendam perumahan dan lahan pertanian pada dua desa tersebut.
"Ketinggian air mencapai lutut kaki orang dewasa," katanya.
Baca juga: Satu jembatan putus akibat banjir di Bima
Berdasarkan data sementara jumlah rumah warga yang terkena dampak di Desa Tolouwi sebanyak 12 rumah dan di Desa Tolotangga sebanyak lima rumah. Namun banjir yang terjadi tersebut tidak membuat warga harus mengungsi, karena air telah surut pasca hujan berhenti.
"Warga yang mengungsi tidak ada. Korban jiwa juga tidak ada," katanya.
Ia mengatakan saat ini warga juga mulai membersihkan lumpur dampak banjir dan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap kerugian dampak banjir tersebut serta kerusakan infrastruktur di daerah setempat.
"Proses pendataan belum rampung," katanya.
Baca juga: BNPB berikan bantuan penanganan dampak banjir di Bima
Ia mengatakan dalam sepekan ini empat desa diterjang banjir setelah sebelumnya banjir melanda puluhan rumah warga di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, dan Desa Labuhan Kananga, Kecamatan Tambora.
Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi cuaca ekstrem dan tidak membuang sampah ke sungai, sehingga tidak terjadi banjir.
"Total rumah warga yang terkena dampak banjir pada pekan ini sebanyak 230 yang terjadi di empat desa," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspada peningkatan curah hujan di sebagian wilayah RI
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024