Jakarta (ANTARA) - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mendorong China, Jepang, India, dan Amerika Serikat sebagai mitra utama Asia Tenggara untuk mengoptimalkan strategi diplomasi demi membangun persepsi positif dan memperkuat kerja sama dengan ASEAN.

Hal tersebut, menurut Senior Fellow FPCI Shofwan Al Banna Choiruzzad, harus dilakukan apabila negara tersebut ingin mengoptimalkan potensi yang ada di Asia Tenggara.

“Asia Tenggara tengah berevolusi menjadi episentrum baru dengan kesempatan melimpah, namun juga menjadi titik kunci dalam ketegangan geopolitik,” ucap Shofwan dalam presentasi yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan hasil survei tentang persepsi warga ASEAN terhadap China, India, Jepang, dan Amerika Serikat yang digelar FPCI baru-baru ini, Shofwan mengatakan bahwa secara garis besar, Jepang memiliki citra yang paling positif di antara masyarakat Asia Tenggara.

Survei tersebut mendapati bahwa 68,64 persen responden Asia Tenggara menyebut Jepang sebagai negara mitra yang paling dapat dipercaya.

“Selain itu, China dianggap sebagai masa depan, dan peran Amerika Serikat di bidang keamanan masih dianggap penting. Walau demikian, India belum terlalu terlihat,” ucap pengajar di Universitas Indonesia tersebut.
Baca juga: Kota-Kota Jalur Sutra bertekad tingkatkan pariwisata China-ASEAN

Oleh karena itu, Shofwan mengatakan negara-negara mitra tersebut perlu mengembangkan kebijakan serta inisiatif kerja sama yang lebih produktif untuk Asia Tenggara.

Ia mengatakan, tidak hanya mempertahankan, Jepang harus memperluas strategi positif yang telah dijalankan supaya persepsi dan kerja sama yang sudah ada tetap ada, terlebih saat negara-negara Asia Tenggara mulai melirik ke China.

Walaupun China mulai dianggap sebagai masa depan kerja sama kawasan, dia mengatakan bahwa negara tersebut harus lebih terbuka dan responsif terhadap kekhawatiran negara-negara Asia Tenggara dalam isu pertahanan dan keamanan.

“China mesti belajar untuk menjalin diplomasi dari hati ke hati dan mendengarkan negara tetangganya demi memastikan bahwa kekuatannya tidak menimbulkan kekhawatiran maupun konflik,” ucap Shofwan.

Ia juga mendorong Amerika Serikat, yang masih dipandang sebagai pilihan utama Asia Tenggara dalam kerja sama pertahanan, untuk mengintensifkan interaksi di luar sektor keamanan, seperti di bidang ekonomi maupun budaya.

Sementara, India harus berani mengeksplorasi pendekatan baru yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penerimaan dan kontribusi di Asia Tenggara, ucap dia.

Baca juga: Australia perkuat kerja sama aksi iklim dengan Asia Tenggara
Baca juga: Sekjen ASEAN: India perlu maksimalkan potensi ekonomi dengan ASEAN

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024