Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS berbalik menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi menetap di 1.324,6 dolar AS per ounce.

Para analis pasar mengatakan harga emas tinggal di atas tingkat 1.300 dolar AS sebagian karena daya tariknya sebagai "safe haven" selama ketidakpastian politik melanda AS. Namun, "rebound" dolar AS telah meredam permintaan pasar untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.

Statistik menunjukkan indeks dolar Bloomberg, merupakan sebuah ukuran nilai tukar dolar terhadap 10 mata uang utama lainnya, naik sebanyak 0,2 persen pada Selasa.

Sebelumnya, emas mencapai tertinggi satu minggu karena anggota parlemen AS tetap menemui jalan buntu atas anggaran dan peningkatan untuk plafon utang negara, sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai "safe haven".

Kontrak Desember ditutup naik 1,2 persen pada Senin (7/10), mendapat dukungan dari kekhawatiran bahwa kebuntuan anggaran Washington dapat menyebabkan gagal bayar (default) AS. Pada Selasa, penutupan sebagian kegiatan atau "shutdown" pemerintah AS memasuki hari kedelapan.

Perak untuk pengiriman Desember naik 5,7 sen, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 22,443 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013