Kemampuan digital yang relevan diperlukan di tengah perkembangan teknologi saat ini....

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengimbau generasi muda untuk meningkatkan kemampuan digital yang relevan saat ini.

Kemampuan digital yang relevan diperlukan di tengah perkembangan teknologi saat ini, guna membuat masyarakat dapat beradaptasi di dunia kerja.

“Rekan-rekan harus bersiap dengan transformasi ini, dengan pertumbuhan teknologi digital dan juga harus siap meng-upgrade skill yang relevan untuk kebutuhan pekerjaan masa mendatang,” ujar Airlangga secara virtual dalam kegiatan Ekon Goes to Campus dengan tema Peran Penting Generasi Muda Mendukung Transformasi Ekonomi Nasional menuju Indonesia Emas 2045, di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto juga menyampaikan sejumlah potensi Indonesia yang perlu dioptimalkan.

Di hadapan sekitar 120 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan, Haryo menilai untuk dapat mencapai Visi Indonesia Emas 2045, kinerja ekonomi perlu dipacu agar secara konsisten bertumbuh.

Dia mengklaim saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia, di tahun 2023 mampu mencapai 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hal itu menunjukkan eksistensi Indonesia di kancah global yang semakin diperhitungkan, sumber daya alam yang melimpah, serta momentum bonus demografi yang harus dimanfaatkan dengan baik.

“Generasi muda sangat penting perannya, karena akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan,” ujar Haryo.

Eksistensi Indonesia telah menjadi sorotan di mata dunia terutama atas keberhasilan dalam Presidensi G20 Indonesia dengan disepakatinya G20 Bali Leaders’ Declaration.

Selain itu, Keketuaan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 mengajak negara anggota untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Dalam sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan Erik Suganda, Ekon Goes to Campus menghadirkan tiga narasumber, yakni Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan Towaf Totok Irawan serta Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko Perekonomian Muhammad Hadianto Wirajuda dan Satrio Adhitomo.

Para narasumber menyampaikan sejumlah materi terkait transformasi ekonomi digital dan peran generasi muda dalam mendukung Indonesia mencapai Visi Indonesia Emas 2045, termasuk pemanfaatan momentum bonus demografi dan eksistensi Indonesia di kancah global.

Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, salah satu strategi yang juga sedang digaungkan pemerintah, yakni proses aksesi Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Menindaklanjuti intensi Pemerintah Indonesia, Dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia sejak tanggal 20 Februari 2024 lalu.
Baca juga: Menkominfo: Pemimpin digital miliki kemampuan adaptasi dan kecerdasan
Baca juga: Tingkatkan kemampuan talenta sambut ekonomi digital 2030

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024