Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan sekitar 850 personel untuk mengemban misi perdamaian ke Timur Tengah di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apel gelar kesiapsiagaan pasukan pemelihara perdamaian itu, dipimpin langsung oleh Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat. Apel kesiapsiagaan ini untuk mengecek kesiapan personel dan peralatannya yang disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas membantu penanggulangan bencana dan memelihara perdamaian dunia di bawah PBB. Pengiriman pasukan TNI ke Lebanon itu, merupakan bagian dari keputusan pemerintah yang prihatin terhadap perkembangan situasi di Lebanon yang terus mendapat gempuran dari Israel. "Mencermati perkembangan lingkungan global saat ini khususnya di daerah Timur Tengah, kita melihat betapa penderitaan yang dialami oleh rakyat yang tidak berdosa di wilayah tersebut," uajrnya. Perang terbuka yang terjadi selama sebulan terakhir telah menimbulkan banyak korban, untuk itu sebagai bagian dari masyarakat internasional maka RI berupaya untuk bersama-sama mencari solusi agar perang tersebut segera diakhiri dan ditindaklanjuti dengan perdamaian, katanya. Batalyon Mekanis yang dipersiapkan dalam tugas perdamaian ke Timur Tengah berkekuatan 850 personel terdiri dari Mabes TNI 15 orang, TNI AD (576 orang), TNI AL (221 orang) dan TNI AU 37 orang. Sedangkan peralatan materiilnya terdiri dari empat unit Panser Komando (V-150 CO), empat unit Panser Angkut Personel (V-150 AP), 12 unit Panser Intai (V-150 Tai), 14 unit Panser Serbu (VAB) dan 12 unit Panser Serbu (Panhard). Selain itu, satu unit Jeep Kia, satu unit Tangki Air, dua unit Taft GT (Jeep), sepuluh unit Truck Isuzu dan dua unit Kendaraan Pemeliharaan (Ranhar). Tidak itu saja, TNI juag menyertakan, 12 unit (BTR-80 A), satu unit alat berat Back Loader, satu unit Foklift (AT), sepuluh unit Truck Liaz, satu unit Kendaraan Bengkel (Ranbeng), dua unit Ambulance, tiga unit Jeep Kia dan satu unit Tangki bahan bakar minyak (BBM).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006