... kami menegaskan pentingnya upaya menghambat langkah proteksionisme lewat mekanisme WTO... "

Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Para pemimpin KTT APEC menyatakan komitmennya untuk melawan proteksionisme yang dianggap dapat memperlambat perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

"Kami sepakat memperpanjang komitmen hingga 2016 dan menegaskan kembali upaya untuk mengentaskan proteksionisme serta pembatasan perdagangan," kata Presiden Susilo Yudhoyono, ketika membacakan hasil KTT APEC 2013, di Nusa Dua, Bali, Selasa.

21 pemimpin ekonomi APEC itu juga menyatakan tekad untuk tidak membatasi perdagangan dengan kebijakan yang berorientasi ke dalam negeri.

"Dengan komitmen itu kami menegaskan pentingnya upaya menghambat langkah proteksionisme lewat mekanisme WTO dan organisasi internasional lainnya," kata Yudhoyono.

Sebelumnya Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Roberto Azevedo, yang hadir sebagai undangan dalam KTT APEC 2013 mendorong agar ke-21 anggota APEC mengadopsi sistem perdagangan multilateral.

"APEC terdiri dari negara-negara yang merupakan para pedagang dan pelaku ekonomi besar, saya yakin mereka selalu mendukung sistem perdagangan multilateral secara aktif," kata Azevedo, usai mengikuti sesi panel dengan para menteri APEC, Sabtu.

Indonesia sendiri juga mendorong peningkatan perdagangan jasa yang bersifat multilateral di kawasan Asia Pasifik serta mendorong adanya pembangunan konektivitas APEC yang mendukung konektivitas di ASEAN dan Indonesia.

APEC adalah forum kerjasama ekonomi beranggotakan 21 perekonomian di Asia Pasifik yang bertujuan mempromosikan perdagangan bebas dan kerjasama ekonomi di kawasan.

Forum itu dibentuk pada 1989 dan perhelatan di Bali adalah kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah APEC. Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi tuan rumah ketika KTT APEC di Bogor pada 1994.

Pewarta: Panji Pratama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013