Jakarta (ANTARA News) – Dua petambang China berhasil diselamatkan pada Selasa pagi setelah 10 hari terjebak di bawah tanah karena banjir di Fenyang provinsi bagian Utara Shanxi, China, demikian layanan pemerintah melaporkan sebuah keberhasilan yang jarang terjadi di industri yang rawan kecelakaan tersebut.

Sebanyak 42 pekerja sedang berada di bawah tanah saat air mulai turun ke dalam tambang batubara pemerintah- yang dimiliki Zhengsheng pada 28 September. Meskipun 30 orang lolos, 12 lainnya terjebak di dalam tanah, kata agen kantor berita resmi Xinhua seperti yang dilansir AFP.

Usaha penyelamatan terus dilakukan dan dua pria berhasil diselamatkan lebih awal pada Selasa, tambah Xinhua mengutip dari kantor pusat penyelamatan pertambangan.

Para pekerja telah dibawa ke rumah sakit tanpa masalah yang mengancam jiwa dan tim pencari masih berusaha menemukan 10 lainnya yang tersisa.

Nasib mereka kontras dengan dengan nasib ratusan petambang di China setiap tahunnya. Insiden pertambangan merupakan hal biasa di China, negara dengan jumlah konsumen batubara terbesar dan dimana operator seringkali abai dengan aturan keselamatan.

Berdasarkan data resmi, pada 2012 sebanyak 1.384 orang tewas dalam insiden kecelakaan pertambangan batubara di China, turun dari angka 1.973 pada 2011.

Beberapa kelompok pembela hak berpendapat angka kecelakaan ini lebih tinggi secara signifikan, namun tidak dilaporkan perusahaan batubara.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013