Diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 200 ribu ton CO2.
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Bandar udara (bandara) internasional Ngurah Rai akan menjadi salah satu bandara ramah lingkungan di seluruh dunia yang menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Setidaknya awal 2015 kita sudah selesai pemasangan semua solar panel karena paling lambat akhir tahun ini kita akan mulai melakukan studi," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha pada penandatanganan kerja sama dengan Sintesa Group-SunEdison di Hotel Grand Nikko, Bali, Selasa.
Kerja sama tersebut termasuk dalam kerangka kerja sama pemanfaatan teknologi ramah lingkungan "Green Technology" yang diinisiasi US Commercial Services.
Rencananya, Bandara Ngurah Rai akan dipasangi panel surya yang mampu menghasilkan tenaga listrik 15 Mega Watt.
"Dana investasi untuk itu sebesar 45 juta dolar AS," kata CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani.
Dengan menggunakan solar panel, maka penggunaan listrik yang berbahan bakar fosil dapat dikurangi.
"Diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 200 ribu ton CO2," kata Shinta.
Setelah Bandara Ngurah Rai, maka akan ada empat bandara Angkasa Pura lain yang akan dijadikan bandara ramah lingkungan.
"Mereka adalah bandara yang ada di Surabaya, Makassar, dan Balikpapan," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013