IRENA membantu negara anggotanya untuk mewujudkan potensi energi bersih dan mempromosikan teknologi dan sumber daya terbarukan sebagai kunci untuk menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan.Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan segera menjadi anggota International Renewable Energy Agency (IRENA) yang merupakan organisasi antarpemerintah dengan fungsi sebagai tiang utama untuk kerja sama internasional dalam bidang energi terbarukan.
IRENA membantu negara anggotanya untuk mewujudkan potensi energi bersih dan mempromosikan teknologi dan sumber daya terbarukan sebagai kunci untuk menciptakan masa depan energi yang berkelanjutan. Demikian siaran pers KBRI Abu Dhabi yang diterima ANTARA, di Jakarta, Selasa.
IRENA yang terbentuk sejak tahun 2009, saat ini beranggota 118 negara termasuk Uni Eropa. Sebanyak 43 negara sedang dalam proses menjadi anggota, termasuk di antaranya Indonesia dan China yang sudah pada tahap finalisasi proses keanggotaan.
Dari ASEAN tercatat Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina dan Singapura telah terlebih dahulu menjadi anggota IRENA.
Indonesia sesungguhnya telah terlibat sejak tahapan awal proses pendirian IRENA, meskipun masih dalam kapasitasnya sebagai pengamat.
Keanggotaan Indonesia pada IRENA nantinya diharapkan dapat memperkuat upaya pengembangan energi terbarukan demi mewujudkan keamanan energi nasional. Khususnya melalui peningkatan kapasitas SDM dan penguasaan teknologi melalui pelatihan dan pendidikan untuk kalangan industri dan teknisi.
Kemudian dengan bergabung, Indonesia mendapatkan pelajaran berharga dan praktek terbaik mengenai perumusan dan penerapan kebijakan energi terbarukan. Khususnya untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap aplikasi energi terbarukan di tingkat institusi dan masyarakat umum.
Selain itu penyediaan informasi mengenai standarisasi teknis dalam pengembangan energi terbarukan dan meningkatkan penerapan kebijakan energi terbarukan, termasuk penetapan instrumen fiskal dan non fiskal yang diperlukan untuk menyokong pengembangan energi terbarukan.
Markas besar IRENA berada di ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, yang sekaligus menandai untuk pertama kali badan internasional berkantor pusat di wilayah Timur Tengah.
Indonesia memiliki peluang besar memanfaatkan program-program IRENA untuk mempromosikan investasi asing di bidang energi terbarukan bagi proyek-proyek pembangkit energi terbarukan di Indonesia.
Hal tersebut mengingat Indonesia yang sudah mulai dikenal di Timur Tengah sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki banyak potensi energi terbarukan contohnya cadangan energi panas bumi (geothermal) yang merupakan terbesar kedua di dunia.
Pewarta: M Anthoni
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013