Mamuju (ANTARA News) - Abrasi yang terjadi dipesisir pantai Provinsi Sulawesi Barat akibat air laut yang mengalami peninggian.
Sekertaris Kelompok Kerja Alih Guna Lahan dan Kehutanan Dewan Nasional Perubahan Iklim, Muhammad Farid di Mamuju, Selasa, mengatakan, berdasarkan data badan meterologi klimatologi dan geofisika (BMKG) permukan air laut di perairan Indonesia rata rata mengalami peninggian sampai 0,75 centi meter.
Ia mengatakan, kondisi itu terjadi sebagai dampak terjadinya pemanasan global akibat kerusakan alam.
Menurut dia, kondisi itulah yang membuat perairan sulbar mengalami abrasi pantai sehingga mengancam pemukiman penduduk dipesisir pantai Sulbar.
"Pesisir pantai Sulbar mengalami abrasi pantai karena air laut yang meninggi, itu adalah dampak alam, sehingga segala bentuk antisipasi kerusakan alam akibat perubahan iklim dan pemanasan global mesti dilakukan," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar mesti mencegah segala bentuk aksi yang dapat merusak lingkungan seperti hutan, karena akan berdampak pada terjadinya bencana seperti abrasi pantai yang terjadi.
"Hutan harus dijaga agar pemanasan global yang membuat kutub es dibelahan dunia mencair dan mengakibatkan gelombang laut meninggi, tidak terjadi dan alam dapat lestari," katanya.(*)
Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013