Jakarta (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) memberikan pelatihan kepada 39 pekerja sosial untuk meningkatkan rehabilitasi sosial bagi remaja rentan secara holistik melalui program “Social Rehabilitation Support for Vulnerable Youth in Jakarta” (Starlet).

Melalui program itu, 39 pekerja sosial yang terdiri atas penyuluh sosial, pendamping forum anak, karang taruna, dan pengurus RPTRA mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan diri ratusan remaja dan pemuda rentan melalui pendampingan serta perbaikan layanan panti kesejahteraan sosial.

“Materi pembelajaran yang didapat dalam pelatihan ini, baik materi modul life skill, teaching skill, maupun pembuatan silabus pembelajaran, sangat berguna dalam kegiatan sehari-hari penyuluh sosial di lingkup panti maupun kewilayahan. Beberapa materi modul akan saya aplikasikan untuk penyuluhan bagi ODGJ penerima manfaat di Unit Informasi dan Layanan Sosial (UILS) Kecamatan Kemayoran,” kata Penyuluh Sosial Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Amalia dalam rilis yang disiarkan Wahana Visi Indonesia di Jakarta, Senin.

Pada kesempatan yang sama, Project Manager Starlet Niken Puspita menerangkan ada 13 topik dalam modul life skill yang dikembangkan bersama para pakar, utamanya psikolog, yakni berkomunikasi secara efektif, learning skill seperti berpikir kritis dan kreatif, employability seperti disiplin dan wirausaha, dan active citizen seperti berempati.

Baca juga: BRIN: Anak-anak dan remaja termasuk kelompok rentan gangguan mental

Baca juga: KemenPPPA: Pencarian identitas diri sebab remaja rentan ikut tawuran

Semua topik tersebut, lanjut dia, melengkapi kecakapan dasar hidup agar membantu perkembangan remaja dan pemuda secara holistik.

“Kami melatih pekerja sosial untuk diteruskan ke para remaja dan pemuda dampingan mereka. Harapannya, para remaja dan pemuda tersebut semakin terampil dan cakap dalam menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks. Modul ini mengajarkan pengenalan dan manajemen diri, kesiapan memasuki dunia kerja, dan menjadi menjadi warga negara yang berperan aktif dan bertanggung jawab.” jelasnya.

Setelah rangkaian pelatihan tersebut selesai, ia menerangkan WVI juga melibatkan para pekerja sosial dalam pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sehingga penerapannya lebih kontekstual.

Penerapan RPP nantinya akan dilaksanakan di salah satu panti sosial di Jakarta yang menjadi panti percontohan program Starlet. Ia menyebutkan pihaknya bersama para pekerja sosial telah mengembangkan 63 RPP yang siap diimplementasikan oleh fasilitator di panti.

Adapun program Starlet diimplementasikan oleh WVI yang bermitra langsung dengan World Vision Korea dengan dukungan dari Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Baca juga: Kemensos-KOICA lanjutkan kerja untuk dukungan rehabsos remaja rentan

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024