Sampit (ANTARA) - Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berangsur surut dan diharapkan segera berlalu sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan normal.
"Kondisi di Desa Hanjalipan sudah aman, tinggal sekolah saja yang masih libur. Ini terus kami pantau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam, di Sampit, Senin.
Banjir di Kotawaringin Timur terjadi sejak sebulan terakhir, melanda 25 desa di enam kecamatan yang terjadi secara bergantian. Bencana ini membuat 1.133 kepala keluarga dengan 1.842 jiwa terdampak.
Desa Hanjalipan di Kecamatan Kota Besi merupakan desa terakhir yang saat ini masih dilanda banjir. Namun saat ini banjir di desa yang terletak di bantaran sungai tersebut berangsur surut.
Baca juga: BPBD Kotim evaluasi ulang kondisi banjir Hanjalipan tak kunjung surut
Baca juga: Pemkab Kotim edukasi warga di wilayah rawan banjir untuk direlokasi
Pantauan BPBD pada pukul 15.00 WIB ada penurunan permukaan air dibanding hari sebelumnya. Saat ini ketinggian air masih tersisa sekitar 40 centimeter. Jalan desa masih terendam, namun jembatan sudah bisa dilintasi sehingga cukup memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Pemerintah kabupaten sudah mendistribusikan bantuan sembako secara bertahap ke desa-desa yang dilanda banjir untuk membantu warga terdampak banjir.
Tim yang dipimpin Wakil Bupati Irawati turun langsung mengantarkan paket sembako tersebut ke lokasi-lokasi banjir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, khususnya dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.
Baca juga: Pemkab Kotim beri bantuan sembako untuk 1.110 KK korban banjir
Baca juga: Peningkatan kapasitas warga kunci perkecil dampak bencana di Kotim
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Norjani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024