Jakarta (ANTARA News) - Laki-laki tak dikenal yang diduga melompat dari balkon kamar Holly Anggela Hayu Winanti di Apartemen Kalibata City diketahui bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector bernama Elrizki Yudhistira, kata Kapolsek Pancoran Kompol I Nengah Adi P.
"Adiknya yang datang dari Lampung mengatakan yang bersangkutan adalah seorang debt collector freelance," kata Kompol I Nengah Adi saat jumpa pers bersama Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Novi Nurohmad di Jakarta, Senin.
Kompol Novi mengatakan Elrizki diketahui berasal dari Lampung. Menurut informasi yang didapat dari Polres Lampung, Elrizki bekerja sebagai wartawan, tetapi belum diketahui dari media mana.
Terkait profesi Elrizki sebagai penagih utang dengan penganiayaan Holly yang berujung kematian dan kemungkinan perempuan tersebut memiliki utang, Kompol Novi mengatakan masih didalami.
"Diketahui apartemen dan mobil atas nama Holly. Masih didalami apakah barang-barang Holly ada yang kredit. Termasuk kartu kreditnya juga masih kami dalami," tutur Kompol Novi.
Namun, Kompol Novi mengatakan berdasarkan keterangan dari keluarga Holly, perempuan itu hidupnya biasa-biasa saja. Keluarga tidak tahu apakah Holly memiliki utang atau tidak.
"Karena itu, kami masih mendalami apakah benar Holly meninggal setelah dianiaya Elrizki atau yang lain. Kami belum bisa menyimpulkan bahwa Elrizki adalah penganiaya dan pembunuh Holly," katanya.
Kompol Novi mengatakan identitas Elrizki yang semula masih misterius mulai terungkap setelah ada keluarga dari Lampung yang menghubungi dan mengakui kemungkinan laki-laki tanpa identitas itu adalah anggota keluarganya.
"Mereka baru tahu Jumat setelah sebelumnya kami menyebarkan gambar wajah laki-laki tanpa identitas itu. Hari itu juga tiga keluarganya datang ke Jakarta," ujarnya.
Menurut Kompol Novi, keluarga Elrizki yakin itu anggota keluarga mereka setelah mengenali pakaian yang dikenakan, bekas luka di tangan dan tato yang ada di tubuh.
"Kebetulan Elrizki pada 27-28 September lalu pulang ke Lampung karena orang tuanya sakit, kemudian langsung buru-buru kembali ke Jakarta," jelasnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013