Jakarta, (ANTARA News) - Adnan Januzaj. Anda-anda, anak baru gede (ABG) yang ingin mengeja nama Januzaj dengan "nginggris", bakal berucap "Yan-you-zi? Jan-you-say? Yan-a-sigh?"

Tidak ingin berlama-lama kepleset mengeja nama Januzaj, silakan anda kawula ABG lekas-lekas bertanya kepada guru bahasa Inggris masing-masing, bagaimana mengeja nama bintang muda dari Manchester United itu.

Sesudah fasih mengeja nama Januzaj, silakan kini menjawab pertanyaan, siapa Adnan Zanuzaj? Julukan bagi pemain berusia 18 tahun itu tidak tanggung-tanggung lho. Kini, dia digadang-gadang sebagai pahlawan anyar skuad Setan Merah.

Usia Januzaj seperti anda, tujuh belas tahun tambah satu tahun. Muda belia, berwajah imut kemerahan, berambut awut-awutan manakala berlari sana-sini di lapangan sepak bola, dan tentu bercukur rapi agar bertampang modis.

Bagi ABG puteri, tampang pemain berdarah Albania kelahiran Belgia itu bisa-bisa saja dinominasi menjadi model "gebetan masa depan". Setidak-tidaknya, poster pemain kelahiran 5 Februari 1995 itu bisa saja melekat dan menghiasi kamar masing-masing.

Silakan mencatat rincian data diri Januzaj. Dia bermain sebagai gelandang, bernomor punggung 44, tinggi badan 180 centimeter, berat badan 75 kilogram. Idealkah dia untuk anda? Ya, paling tidak teladanilah dia sebagai sosok yang punya cita-cita menatap hari depan berbekal optimisme dan kerja keras.

Yang muda, yang punya cita-cita. Ya, anda, yang masih bertengger di usia belasan tahun, atau orang menyebutnya sebagai ABG, biasanya mengidolakan seorang pahlawan sebagai sosok yang gerak-geriknya ditiru.

Mereka yang duduk di bangku perguruan tinggi khususnya fakultas psikologi menyebutnya sebagai pencarian sosok bagi model yang menjadi anutan bagi perilaku seseorang atau kelompok.

Beralasankah pemain berdarah Albania kelahiran Belgia itu diidolakan atau diteladani? Ini buktinya, bukan isapan jempol belaka, bahwa Januzaj telah mencetak dua gol ke gawang Sunderland, Sabtu (5/10), memastikan kemenangan MU di Stadium of Light.

Ya, dua gol dikoleksi pemain muda itu di tengah haru biru MU. Skuad asuhan pelatih David Moyes itu mengoleksi tiga kekalahan. Sontak, pengamat bola Inggris yang ketus itu berkoar bahwa hasil kerja pelatih asal Skotlandia itu sungguh memilukan bagi United dalam 24 tahun terakhir.

Layaknya, anak seusia anda, yang ingin mencipta dan menemukan hal-hal yang baru, Januzaj justru memberi bukti. Memasuki menit ke-55, ia mencetak gol perdananya untuk MU.

Umpan silang Evra dengan secepat kilat disambar Januzaj dengan sepakan kaki kanan yang keras dengan helaan sepenuh tenaga. Jebret...gol! Skor 1-1, karena lawan lebih dulu menjebol gawang United.

Posisi 1-1 tidak bertahan lama. Jala Sunderland bergetar pada menit ke-62. Kronologi singkatnya, berawal dari umpan umpan panjang yang dilepas Luis Nani.

Kemudian, ia meneruskannya kepada Januzaj. Tidak berlama-lama, ia melepas tendangan voli yang melesat ke gawang Sunderland. Gol! MU menang 2-1 hingga pertandingan berakhir. Melihat dan menyaksikan aksi menawan idola anyar anda itu, kini silakan bertepuk tangan.

Kalau bintangnya terus bersinar di bentangan langit sepak bola Liga Inggris (Premier League), maka negara mana yang akan ia bela di masa depan? Ia dapat saja berkostum Albania dan Kosovo, sementara ia lahir di Belgia.

Tidak ingin terus terombang-ambing dengan masa depannya di timnas beberapa negara, Belgia menjadi pilihan pertama bagi Zanuzaj, meski ia sendiri pernah mengutarakan berminat bermain untuk Albania.

Pelatih Albania, Gianni De Biasi mengendus bakat cemerlang dalam diri Zanuzaj. Federasi sepak bola Albania kini terus berusaha mencari momen tepat untuk menghubungi dia agar bersedia membela panji negeri itu di ajang Piala Dunia atau kejuaraan Eropa.

Sementara, mantan pelatih timnas Belgia U-18 dan U-19, Marc van Geersom mengatakan Januzaj bakal berpaling ke Belgia. Pernyataan senada dilontarkan oleh pelatih timnas senior Belgia, Marc Wilmots.

Dalam sebuah wawancara beberapa bulan lalu, Wilmots mengatakan, "Saya tidak ingin gegabah berkomentar soal masa depan dia. Januzaj tidak akan pernah bermain bagi 'Rode Duivels' (Red Devils, nama julukan bagi timnas Belgia)."

Tak urung, manajer timnas Inggris Roy Hodgson ikut berkomentar, "Tidak diragukan ia pemain sarat talenta dan kami melirik dan meminati dia, jika ia memang beres dalam urusan kewarganegaraan."

Lho, mengapa perjalanan karier Januzaj demikian njlimet? Besar di Brussels, sejak usia 10 tahun ia bergabung bersama klub Anderlecht. Setelah enam tahun bersama klub Belgia itu, ia dipinang oleh United. Ia kemudian menuntut ilmu dan kelak membela tim United U-21.

Di akhir musim, manajer gaek Alex Ferguson memberi Zanuzaj nomor punggung 44. Penampilannya kemilau sejak tur pra-musim United ke Asia dan Australia. Sejak itu, Moyes makin memberi perhatian kepada dia.

Apa dan bagaimana gaya permainan Januzaj? Selama ini, Moyes menempatkan dia sebagai gelandang atau sebagai pemain sayap. Tampil melawan Sunderland, ia mampu menggunakan kaki kanan dan kaki kiri untuk melepas umpan dan melepas tembakan ke gawang lawan.

Sebagai pemain sayap, ia bahkan mampu berperan sebagai penyerang, ciamik melepas umpan, dan cemerlang mengambil "set-piece". Ini semua membuat dia tampil percaya diri.

Ya, kepercayaan diri. Sebagai ABG, miliki dan suburkanlah kepercayaan diri dengan dilandasi ketrampilan dan kesungguhan selama menuntut ilmu di bangku sekolah dan bangku perguruan tinggi.

Apa saja komentar publik mengenai Januzaj? Mantan manajer MU, Alex Ferguson berkata, "Para pemain muda menjadi fondasi bagi perkembangan lima atau enam tahun ke depan, salah satunya mendatangkan Adnan Januzaj, anak muda Belgia. Kemampuannya luar biasa."

"Adnan pemain multi talenta. Usianya masih delapan belas tahun, dan masih punya masa depan. Ia punya akselerasi memadai, dan pemain berteknik sangat mumpuni," kata Fergie.

Bagaimana komentar Moyes? "Saya memberi kepercayaan Wayne Rooney untuk melakoni debut dalam usia 16 tahun. Saya memberi debut kepada Ross Barkely dalam usia 16 tahun. Sedangkan kepada Adnan, debutnya luar biasa," katanya.

"Penampilannya hari ini menunjukkan bahwa ia punya masa depan menjanjikan. Ia tidak hanya mampu mencetak gol, melepas umpan dan melakukan pergerakan yang trengginas," katanya.

"Ia pemain nomor wahid, saya berencana menurunkan dia dalam beberapa pekan mendatang, kalau ia benar-benar pulih dari cedera ringan," katanya juga.

Pemain senior Rio Ferdinand menyatakan, "Saya tidak ingin banyak berkomentar mengenai dia. Ia pemain muda berbakat. Ia akan menjadi pemain berkelas. Ia akan menjadi modal bagi United di masa depan. Ia punya kepercayaan diri, tidak terlalu arogan juga."

Berhadapan dengan sejumlah sanjungan itu, apa komentar Januzaj?

"Sejak saya berada di sini, saya suka bermain bola dan senantiasa berharap menuai dan mengembangkan bakat. Saya hanya ingin mewujudkan cita-cita menjadi pemain bola berkelas, karena saya benar-benar mencintai sepak bola. Saya berharap dapat mewujudkannya di masa depan," katanya.

Anda para ABG, patut mencatat dalam buku harian masing-masing bahwa Januzaj suka bermain bola dan senantiasa berharap menuai dan mengembangkan bakat.

Selain itu, Januzaj ingin mewujudkan cita-cita menjadi pemain bola berkelas, karena dia benar-benar mencintai sepak bola.

Hai ABG, cintailah Adnan Januzaj, karena awal dan rintisan menuju sukses adalah mencintai segala apa yang anda sedang dan akan kerjakan. Rumusnya, mencintai tanpa ingin berpaling kepada hal-hal lain, tetap memiliki kepercayaan diri dan kerendahan hati.

"...usianya masih delapan belas tahun, dan masih punya masa depan...," kata opa Ferguson.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013