The Verge mengutip pernyataan pemimpin Samsung Electronics Roh Tae-moon dan kepala tim kesehatan digital Samsung Hon Pak kepada media bahwa cincin pintar itu bisa dipakai sampai sembilan hari.
Sementara itu, siaran CNET pada Kamis (29/2) menyebutkan bahwa ukuran baterai Galaxy Ring dirancang bervariasi sesuai dengan ukuran cincin, yang terkecil akan memiliki baterai 14,5 mAh dan yang terbesar 21,5 mAh.
Katie Collins dari CNET, yang berkesempatan mencoba versi awal Samsung Galaxy Ring di Mobile World Congress (MWC), menyampaikan bahwa cincin terkecil beratnya hanya 2,3 gram dan yang terbesar 2,9 gram.
Cincin yang berukuran paling besar pun menurut dia masih lebih ringan ketimbang pesaing Galaxy Ring, Oura Ring, yang beratnya empat sampai enam gram sesuai ukuran.
Menurut laporan The Verge, Oura Ring yang baterainya diklaim bisa bertahan sampai tujuh hari pada kenyataannya hanya dapat bertahan tiga sampai lima hari saja bila pemantauan SpO2 diaktifkan secara berkelanjutan.
Baca juga: Samsung memperkenalkan Galaxy Ring di MWC
Kinerja baterai Samsung Galaxy Ring belum bisa dipastikan karena selain ukuran cincin, penggunaan sensor juga bisa mempengaruhi ketahanan baterai.
Apabila baterainya sungguh tahan lima hingga sembilan hari maka Galaxy Ring bisa sedikit di depan cincin pintar Oura Ring yang baterainya diklaim bisa tahan sampai tujuh hari dan Ultrahuman Ring yang baterainya tahan empat hingga enam hari di antara pengisian daya.
Samsung pertama kali memamerkan Galaxy Ring, dirancang memiliki sensor khusus untuk memantau indikator kesehatan pengguna, dalam acara Galaxy Unpacked 2024 pada Januari dan kemudian memperkenalkannya di ajang MWC Barcelona pada Februari.
Baca juga: Samsung tegaskan Galaxy Ring tak akan kompatibel dengan perangkat iOS
Baca juga: Samsung bakal luncurkan Galaxy Ring semester dua 2024
Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024