Kopi yang dijual dengan sentuhan cerita dan senyuman tentu akan memberi kesan yang berbeda bagi konsumen.

Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Made Mangku Pastika berpandangan sentuhan cerita atau narasi terkait kopi dan racikannya akan membuat bisnis kedai kopi lebih menjanjikan karena produk yang dijual menjadi lebih mahal.

"Kopi yang dijual dengan sentuhan cerita dan senyuman tentu akan memberi kesan yang berbeda bagi konsumen. Terlebih Bali sebagai daerah pariwisata, yang kita jual itu 'kan jasa," kata Pastika saat mengadakan kegiatan reses, di Denpasar, Sabtu (2/3).

Pastika mengadakan reses bertemu dengan Ida Bagus Anom Surya, salah satu pengusaha kedai kopi berbendera Coffee Secret's yang berlokasi di Jalan Drupadi, Kota Denpasar, yang telah berdiri sejak 12 tahun silam.

"Ekonomi Bali harus terus bergerak. Jika kedai kopi kian laris di tengah bisnisnya yang menjanjikan, tentu juga sangat berkaitan dengan para petani kopi kita yang juga lebih sejahtera," ujar Gubernur Bali periode 2008-2018 itu.

Menurut Pastika, kopi yang ditanam di sejumlah daerah di Bali memiliki keistimewaan masing-masing. Ia mencontohkan kopi arabika dari Kintamani, Kabupaten Bangli memiliki cita rasa yang unik dengan aroma jeruknya. Hal ini disebabkan kebiasaan petani setempat yang menanam tanaman jeruk di lahan dekat perkebunan kopi.

Selain Kintamani, daerah penghasil kopi Bali lainnya yakni di daerah Banyuatis-Kabupaten Buleleng, Pupuan-Kabupaten Tabanan, dan Petang di Kabupaten Badung.

Pastika menambahkan, di tengah menjamurnya bisnis kedai kopi, sehingga sangat diperlukan inovasi dan kreativitas yang menjadi pembeda atau keistimewaan antara kedai kopi yang satu dengan lainnya, yang pada akhirnya konsumen tidak akan berpaling hati.

Pentingnya sebuah cerita atau narasi, kata Pastika, bukti nyatanya juga dapat dilihat dari para kolektor lukisan atau pemilik museum lukisan yang justru lebih sejahtera dibandingkan para pelukisnya sendiri. "Hal itu karena mereka pintar memberikan cerita kepada wisatawan yang datang," ujarnya lagi.

Ida Bagus Anom Surya, selaku Manajer Coffee Secret's menuturkan bisnis kedai kopi itu dirintis oleh Satriawan Yasa yang juga merupakan keponakan Anom Surya.

Satriawan Yasa, lulusan teknik mesin dari Universitas Gadjah Mada itu, pada awalnya mencoba-coba meracik kopi sendiri dan kemudian memutuskan untuk membuka usaha kedai kopi pada 2012.

Coffee Secret’s menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman. Selain itu, suasana Coffee Secret's sangat tenang dan nyaman, walaupun lokasinya terletak di pinggir jalan. Pengunjung tidak akan mendengar suara bising kendaraan dari jalan raya.

Anom Surya menyampaikan kopi yang dipakai di kedai ini seluruhnya merupakan kopi lokal Indonesia, seperti kopi aceh gayo, kopi bali kintamani, toraja kalosi, flores bajawa, dan kopi bali pupuan. Selain itu, di kedai kopi ini juga kini menjual sejumlah pernak-pernik cendera mata.

Meskipun kini semakin menjamur bisnis kedai kopi di Kota Denpasar, ia mengaku beruntung masih ada konsumen yang loyal, bahkan dalam satu hari bisa datang hingga tiga kali.

"Yang datang ke sini, ada dari kalangan mahasiswa maupun karyawan dan pegawai. Mahasiswa tidak hanya datang sekadar minum kopi, tetapi juga betah di sini berlama-lama sambil makan dan mengerjakan tugas kampus dengan nyaman," ujar Anom Surya.
Baca juga: Kedai Kopi Indonesia pertama dibuka di Altstadt Jerman
Baca juga: Kedai kopi di Bali tampilkan body painting untuk meriahkan HUT RI

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024