...pemerintah memutuskan untuk menunda perayaan Festival Air...

Phnom Penh (ANTARA News) - Kamboja, Minggu, mengumumkan pembatalan acara tahunan Festival Air pada November, sebab negara tersebut mengalami pukulan keras akibat banjir bandang Sungai Mekong.

"Tahun ini, banjir Sungai Mekong dengan telah keras memukul Kamboja, merenggut nyawa manusia dan merendam banyak rumah, sekolah, pagoda, rumah sakit, jalan serta tanaman, " kata pemerintah di Phnom Penh di dalam satu pernyataan yang ditandatangani Perdana Menteri Hun Sen.

"Sekarang, kondisi air masih berada pada tingkat mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian tinggi guna menghindari kemungkinan bahaya," katanya.

"Untuk memusatkan perhatian pada masalah banjir, pemerintah memutuskan untuk menunda perayaan Festival Air, yang direncanakan diadakan pada 16-18 Oktober di Sungai Tonle Sap di depan Istana Raja," kata pernyataan itu sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Pernyataan tersebut menambahkan meskipun festival tersebut dibatalkan, pegawai negeri, pegawai lain pekerja masih dapat menikmati libur tiga hari saat perayaan itu.

Keo Vy, Juru Bicara bagi Komite Nasional Penanganan Bencana (NCDM), Minggu, mengatakan banjir telah mempengaruhi 15 dari 24 kota besar dan provinsi di Kamboja dalam tiga pekan belakangan dan telah menewaskan tak kurang dari 39 orang.

Selain korban jiwa, banjir tersebut juga telah mempengaruhi lebih dari 130.000 dan memaksa lebih dari 10.000 keluarga meninggalkan tempat tinggal mereka dan pergi ke daerah yang lebih tinggi sementara sawah seluas 160.200 hektare telah direndam air, katanya.

Festival Air adalah perayaan tahunan terbesar di Neara Asia Tenggara itu. Sebanyak tiga juta warga Kamboja, terutama yang berasal dari daerah pedesaan, berkumpul di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, untuk menikmati perlombaan perahu layar tersebut.

Itu adalah tahun ketiga berturut-turut negara tersebut telah membatalkan festival itu.

Pembatalan Festiva Air pada 2011 dilakukan akibat banjir yang memporak-porandakan negeri tersebut dan menewaskan sedikitnya 250 orang dan pembatalan pada 2012 disebabkan oleh meninggalnya Raja Sihanouk pada Oktober.



Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013