Gangnam style merupakan salah satu bukti hasil ekonomi kreatif Korea yang diakui dunia

Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye mengatakan ekonomi kreatif membutuhkan stimulus dari pemerintah untuk tumbuh dan berkembang.

Presiden Park dalam pidato kunci di sesi APEC CEO Summit 2013 di Nusa Dua, Minggu, menyoroti dampak signifikan dari ekonomi kreatif terhadap daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

"Paket stimulus ekonomi mungkin bisa membantu mengatasi krisis global, tetapi sifatnya hanya sementara. Solusi yang bertahan lama adalah memberikan stimulus pada ekonomi kreatif untuk terus berinovasi," kata dia.

Menurut presiden perempuan pertama di Korea Selatan tersebut, inovasi merupakan kebutuhan mendasar untuk bangkit dari krisis ekonomi yang juga pernah dialami negaranya.

"Dengan semangat keindahan Sungai Han yang terus mengalir, inovasi di Korea terus dikembangkan sehingga mampu menciptakan produk yang menyerap jutaan tenaga kerja," kata dia.

Park menambahkan kesuksesan ekonomi kreatif di Korea kini telah diakui dunia, dimana inovasi, ilmu pengetahuan-teknologi dan budaya Korea Selatan dikombinasikan menjadi produk-produk yang bernilai tinggi.

Park melanjutkan tidak hanya Korea, tapi kreativitas ada di semua negara dan tidak akan habis, seperti sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Karena itu, tiap-tiap pemerintah harus memberikan stimulus untuk mendorong inovasi menjadi sesuatu yang bernilai komersial sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya.

Menurut Park, Korea Selatan memberikan stimulus kepada perkembangan ekonomi kreatif dengan mengurangi hambatan dalam regulasi, meningkatkan mutu pendidikan yang selanjutnya menunjang ilmu dan pengetahuan, serta memfasilitasi inovasi untuk dikomersialisasikan.

Meskipun demikian, Park juga mengakui tidak mudah untuk menerapkan ekonomi kreatif dalam industri sehingga diperlukan investasi dan peningkatan ilmu pengetahuan-teknologi dan komitmen pemerintah untuk menjaga inovasi berkelanjutan.

APEC CEO Summit diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 6-7 Oktober 2013.


Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013