di Banyuwangi dijalankan program TJSL untuk mendukung pengembangan dua destinasi wisata
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, pengelola 20 bandara dan bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney Group) mendukung pengembangan pariwisata nasional, salah satunya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Vice President of Corporate Communication AP II Cin Asmoro melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu mengatakan kolaborasi para anggota InJourney Group dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), salah satunya ada di Banyuwangi.
AP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Bertempat di Banyuwangi, pada 29 Februari 2024 dilakukan seremonial Aktivasi Program Kolaborasi TJSL Member InJourney Group. Adapun di Banyuwangi dijalankan program TJSL untuk mendukung pengembangan dua destinasi wisata," ucap Cin.
Selain melalui peningkatan konektivitas penerbangan di berbagai daerah, dukungan untuk sektor pariwisata juga dilakukan AP II melalui program TJSL secara berkelanjutan.
Program TJSL tersebut dijalankan secara kolaborasi di antara para anggota InJourney Group, yakni AP II, AP I, Sarinah, ITDC, Taman Wisata Candi, dan Hotel Indonesia Natour.
Anggota InJourney Group berkolaborasi menjalankan program pengembangan pariwisata di destinasi wisata Desa Kemiren dan Kawah Ijen.
"Di Desa Kemiren, dijalankan pengembangan keahlian para pelaku wisata yang tergabung di dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pada 15 Februari 2024 telah dilakukan pelatihan digital marketing guna mempromosikan Desa Kemiren secara online. Lalu, pada 3 Maret 2024 akan dilakukan pelatihan hospitality bagi pelaku wisata setempat," kata Executive General Manager Bandara Banyuwangi Johan Acton.
Desa Kemiren sendiri merupakan desa yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi dan menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark. Mayoritas penduduk desa tersebut adalah Suku Osing yang merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi.
Di Desa Kemiren, dapat ditemui budaya yang beraneka ragam mulai adat istiadat, bahasa, kesenian, tradisi lisan, manuskrip, teknologi, pengetahuan, dan permainan tradisional.
Sementara itu, di Taman Wisata Alam Kawah Ijen dijalankan program InJourney Sustainable Tourism guna memastikan keberlanjutan destinasi wisata, melalui penanaman 1.000 pohon cemara gunung.
"Kolaborasi anggota di InJourney Group melakukan reforestasi Lereng Ijen. Sebanyak 1.000 pohon cemara gunung ditanam di Lereng Ijen. Pohon cemara gunung ini merupakan tanaman endemik Gunung Ijen dan pernah terdampak kebakaran hutan pada 2023," ujar Johan Acton.
Selain penanaman pohon, anggota InJourney Group juga membuat papan informasi dan penunjuk arah di Tawan Wisata Alam Kawah Ijen. Seperti diketahui, Taman Wisata Alam Kawah Ijen merupakan destinasi wisata yang telah terkenal hingga mancanegara.
Adapun, program serupa juga telah dijalankan AP II di daerah-daerah lainnya seperti di Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Bandung.
Sementara itu, AVP of Stakeholder Management PT Aviasi Pariwisata Indonesia Alie Pradana mengatakan seluruh anggota InJourney Group selama ini telah berkolaborasi dengan baik untuk mendukung pengembangan pariwisata.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh member InJourney Group atas kolaborasi erat dalam menjalankan program prioritas TJSL. Ini menunjukkan komitmen kuat InJourney Group dalam mendukung program prioritas pembangunan berkelanjutan terutama di bidang lingkungan dan pariwisata serta mendukung visi InJourney Group untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan," kata Alie.
Baca juga: AP I layani 5,5 juta penumpang selama Januari 2024
Baca juga: AP II-pemangku kepentingan penerbangan dukung pertumbuhan pariwisata
Baca juga: AP II: Fasilitas Bandara Sisingamangaraja XII siap jelang F1 Powerboat
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024