Harbin (ANTARA) - Ratusan pengusaha, pakar, dan akademisi berkumpul di Resor Ski Yabuli di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, dan mendiskusikan berbagai peluang baru yang didapatkan industri manufaktur China dari "kekuatan-kekuatan produktif baru".

"Kekuatan-kekuatan produktif baru" yang dimaksud antara lain seperti bidang teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Sebagai pusat manufaktur dan inovasi, China memiliki sistem rantai pasokan terlengkap di dunia dan talenta yang berlimpah," kata Presiden Panasonic (China) Co., Ltd. Zhao Bingdi dalam forum manufaktur di pertemuan tahunan China Entrepreneurs Forum (CEF) ke-24.

Menurut Zhao, perusahaannya memandang China sebagai pasar yang paling penting, dan berharap dapat mengidentifikasi lebih banyak peluang untuk bersaing dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan China.

Zhou Yuxiang, salah satu pendiri sekaligus CEO Blacklake, perusahaan teknologi yang berbasis di Shanghai, meyakini bahwa rantai industri yang lengkap di China dapat mengubah pengiriman yang fleksibel menjadi keuntungan baru bagi industri manufaktur China.

Zhou mengatakan bahwa setelah mengunjungi lebih dari 90 perusahaan manufaktur, dia menemukan bahwa beberapa di antaranya mengalami kelebihan kapasitas, sementara banyak kebutuhan kustomisasi nonstandar di pasar belum diwujudkan.

Zhou berpendapat bahwa meningkatkan kecepatan pengiriman produk dan kapasitas pengiriman yang fleksibel sangat penting di tengah perubahan pesat dalam tren dan permintaan pasar.

Hal ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan sistem rantai industri yang dikembangkan dengan baik dan kekuatan produktif baru, termasuk AI dan teknologi digital.

Menurut Ye Jun, presiden DingTalk, aplikasi pesan instan di tempat kerja milik Alibaba, AI akan membuka era baru perubahan dan perkembangan teknologi.

Ye mengatakan bahwa AI dan kantor kolaboratif tidak hanya mampu menangani urusan yang berulang secara efisien, tetapi juga menghadirkan transformasi mendalam dalam hal interaksi manusia-komputer, dekomposisi kelompok dan perencanaan tugas, serta pelaksanaan tugas.

Dia menambahkan bahwa pasar membutuhkan perusahaan untuk secara konstan menyentuh "batas maksimal" dari model-model AI skala besar, serta menyerukan agar lebih banyak model industri kecil atau khusus meningkatkan kepastian untuk pelaksanaan tugas tertentu.

"Sistem tool-type seperti televisi, mobil, dan Dingtalk sangat cocok untuk model berukuran kecil dan menengah, yang output-nya memberikan kepastian. Kami melihat potensi besar untuk AI di bidang ini," kata Ye.

Pada 2001, sekelompok pengusaha China mendirikan Yabuli China Entrepreneurs Forum di Heilongjiang.

Saat ini, forum tersebut telah berkembang menjadi salah satu platform paling berpengaruh bagi para pengusaha di negara tersebut.

Selain serangkaian forum pengusaha, upacara penandatanganan proyek-proyek kerja sama juga diadakan dalam pertemuan tahun ini. Proyek-proyek tersebut berfokus pada bidang-bidang utama, seperti ekonomi digital, bioekonomi, ekonomi salju dan es, energi baru, peralatan canggih, kedirgantaraan, dan material-material baru. Sebanyak 125 proyek telah ditandatangani, dengan total nilai kontrak sekitar 94 miliar yuan (1 yuan = Rp2.177).

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024