Jakarta (ANTARA News) - Para guru di seluruh Indonesia menggelar aksi mogok mengajar dan doa bersama di daerah masing-masing untuk menuntut kepedulian pemerintah terhadap kondisi pendidikan nasional pada Sabtu, bertepatan dengan peringatan Hari Guru Internasional.
"Jumlah pasti guru di Indonesia sampai sekarang tidak jelas. Estimasi kami guru-guru yang akan berdoa bersama dan tidak mengajar mencapai 3,7 juta orang," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo di sela aksi di Jakarta.
Menurut dia, aksi mogok mengajar dilakukan para guru anggota PGRI mulai dari tingkat sekolah, ranting (kecamatan), kabupaten, provinsi, hingga di pusat.
Surat pemberitahuan penyelenggaraan aksi massal ini, menurut dia, sudah dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Timur Pradopo.
Sulistiyo mengatakan, para guru melakukan aksi itu untuk menyampaikan keprihatinan tentang banyaknya persoalan pendidikan di Tanah Air.
"Pendidikan kita arahnya semakin tidak jelas, semakin sulit memperbaiki karakter manusia," katanya.
Sulistiyo mengatakan aksi mogok mengajar nasional itu juga dilakukan untuk mengkritik penerapan kebijakan pemerintah tentang guru yang semakin buruk.
"Mulai dari urusan sertifikasi guru, pemerataan distribusi pendidik, tunjangan sertifikasi, inpassing atau penyetaraan guru swasta seperti PNS, pengangkatan guru honorer, dan lainnya," katanya.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013