Studi ini dilakukan pada wanita pascamenopause, bahwa peserta yang mengonsumsi 30 gram protein kedelai setiap hari selama enam bulan mengalami peningkatan hidrasi kulit dan penurunan kedalaman kerutan dan pigmentasi.
Ditulis laman Well and Good, Kamis (29/2), Mark Messina, PhD, MS , direktur ilmu dan penelitian nutrisi di Soy Nutrition Institute Global (SNI Global), mengatakan pada penelitian dan uji klinis sebelumnya menunjukkan bahwa isoflavon kedelai mungkin memiliki efek menguntungkan pada kesehatan kulit, namun hanya sedikit profesional kesehatan yang menyadari manfaat ini.
Baca juga: Ahli Gizi: Konsumsi kedelai sebabkan kanker hanya mitos
Baca juga: Konsumsi kedelai bisa jadi permasalahan genitalia pada janin laki-laki
"Studi tersebut menunjukkan bahwa tingginya kandungan isoflavon dalam kedelai kemungkinan besar membuatnya sangat mendukung kulit," kata Messina.
Anda akan menemukan isoflavon di banyak makanan nabati, tetapi isoflavon terutama terkonsentrasi pada kedelai. Senyawa alami ini biasanya diklasifikasikan sebagai "estrogen tumbuhan" dan meskipun fungsinya berbeda, senyawa ini meniru efek estrogenik pada kulit.
Isoflavon mungkin memberikan efek antioksidan, yang dapat menghambat efek merusak dari radikal bebas pada kulit Anda, dan mereka membantu merangsang sintesis dan konsentrasi hal-hal seperti kolagen dan asam hialuronat yang sering ditemukan pada produk perawatan kulit.
Messina merekomendasikan untuk mengonsumsi dua porsi sehari (seperti dua gelas susu kedelai atau secangkir tahu) untuk memastikan Anda mengonsumsi cukup isoflavon.
Cobalah semangkuk tempe yang mengenyangkan dengan saus miso lemon saat makan siang, smoothie pisang berry untuk camilan cepat dan lezat, nacho remah berbahan dasar kedelai untuk makan malam, atau kue keju tahu lemon untuk hidangan penutup.
Baca juga: Pakar gizi paparkan manfaat kedelai bagi kesehatan
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024