Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - China dan Jepang, dua negara penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Asia Pasifik, turut bertanggung jawab atas keamanan kawasan.
"Hubungan bilateral dengan China juga jadi hal penting bagi kami," kata Deputi Menteri Luar Negeri Jepang bidang Pers, Mizushima Koichi, di Nusa Dua, Bali, Jumat malam (4/10).
Dia berbicara mewakili sikap pemerintahannya di sela KTT APEC 2013. Menteri Luar Negeri Jepang, Kishida Fumio, mendahului kehadiran Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, di KTT APEC 2013 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Menurut dia, selama kunjungan Abe di Nusa Dua dalam KTT APEC 2013, pada 7--8 Oktober ini, tidak dijadualkan bertemu bilateral dengan Presiden China, Xi Jinping. China akan menjadi tuan rumah KTT APEC 2014, dan Xi memastikan diri hadir di Nusa Dua.
Mizushima menyatakan, "Kedua negara turut bertanggung jawab atas perdamaian dan stabilitas kawasan." Pada sisi lain, perselisihan masih terjadi antara Jepang dan China atas kepemilikan gugus Kepulauan Senkaku yang diklaim China di Laut China Timur.
Tentang ini, Mizushima menegaskan, "Kami tidak bisa menerima upaya mengangkat isu ini kepada tataran unilateral. Kami tidak akan berkompromi soal Kepulauan Senkaku."
Selain dengan Jepang, klaim kedaulatan China atas hampir seluruh wilayah Laut China Selatan juga terjadi dengan Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia. "ASEAN selayaknya menyikapi hal ini sebagai satu kesatuan," katanya.
Jepang, katanya, selalu mendorong semua pihak yang terlibat di Laut China Selatan dan Laut China Timur untuk menghormati hukum internasional kelautan yang mengatur hal ini.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013