Naiknya inflasi akan menekan rupiah, karena suku bunga Bank Indonesia atau BI-Rate saat ini sudah tinggi

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Jumat dibuka menguat setelah rilis data inflasi RI Februari 2024.

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka menguat 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.713 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.719 per dolar AS.

"Naiknya inflasi akan menekan rupiah, karena suku bunga Bank Indonesia atau BI-Rate saat ini sudah tinggi," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Inflasi Indonesia Februari 2024 naik 0,37 persen month on month (mom), lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,23 persen, dan secara tahunan (year on year/yoy) meningkat ke 2,75 persen, lebih tinggi dari perkiraan 2,6 persen.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat menjadi Rp15.713 per dolar AS

Baca juga: Rupiah merosot di tengah pasar tunggu rilis inflasi Indonesia

Menurut Lukman, kecil kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuannya karena hal itu tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi. Saat ini BI-Rate berada di level 6 persen.

Di sisi lain, dolar AS menguat setelah data inflasi indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) Amerika Serikat (AS) yang sesuai dengan perkiraan.

PCE inti AS Januari 2024 secara month on month (mom) meningkat 0,4 persen sesuai perkiraan, dan secara tahunan (year on year/yoy) naik 2,8 persen juga sesuai perkiraan.

Lukman memproyeksikan kurs rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.750 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah di tengah menurunnya ekspektasi penurunan suku bunga AS

Baca juga: Rupiah Rabu pagi tergelincir menjadi Rp15.656 per dolar AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024