PBB (ANTARA News) - Pemimpin Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon Jumat menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Mesir setelah bentrokan mematikan di Kairo.
Dengan munculnya demonstrasi-demonstrasi lagi terhadap pemerintah didukung militer yang diperkirakan Ahad, Ban "menekankan pentingnya protes damai, menghormati kebebasan berserikat dan komitmen kepada non-kekerasan," kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
Ban menyoroti "keprihatinannya pada kekerasan serius itu," tambah juru bicara.
Empat orang tewas di Kairo dan 45 terluka di seluruh negeri dalam bentrokan antara pendukung Ikhwanul Muslimin dari presiden Mohamed Moursi yang digulingkan dan pasukan keamanan, kata para petugas medis. Moursi digulingkan dan ditahan oleh militer pada bulan Juli.
"Sekjen terus menggarisbawahi perlunya untuk masukan politik, penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia, termasuk mereka yang ditahan dalam penjara, dan aturan hukum sebagai dasar untuk transisi yang berlangsung damai dan demokratis," kata Nesirky.
Demonstrasi-demonstrasi lagi diperkirakan akan digelar pada Minggu, ketika Mesir menandai ulang tahun perang 1973 dengan Israel.
(AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013