Kairo (ANTARA News) - Polisi Mesir melepaskan tembakan ke udara dan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa di Kairo ketika para pendukung dan penentang Presiden terguling Mohammad Moursi bentrok di ibu kota dan tempat-tempat lain setelah sholat Jumat.
Kekerasan pecah di Kairo ketika para pemerotes dari Ikhwanul Muslimin, asal organisasi Moursi, mengadakan pawai sebagai bentuk pembangkangan terhadap penumpasan oleh penguasa atas kelompok beraliran Islam itu.
Polisi melepaskan tembakan ke udara dan gas air mata mencegah para pemerotes memasuki Alun-alun Tahrir di Kairo, kata seorang koresponden kantor berita Prancis AFP.
Mereka bertindak melawan beberapa ratus orang yang meneriakkan: "Allahu Akbar", kata koresponden itu.
Tembakan-tembakan peringatan itu berhasil membubarkan pengunjuk rasa yang memasuki Alun-alun Abdel Riad, dekat dengan Tahrir, mendorong mereka ke dekat Alun-alun Ramses.
Tapi bentrokan-bentrokan terus berlangsung di dekat Tahrir, lapangan yang menjadi terkenal karena pergolakan rakyat menggunakannya pada 2011 untuk menggulingkan pendahulu Moursi, Husni Mubarak, dari tampuk kekuasaan.
Delapan orang dilaporkan luka-luka dalam sejumlah bentrokan, kata Kepala Dinas Darurat Khaled al-Khatib kepada AFP.
Tentara menutup semua jalan masuk ke Tahrir dan sebagian besar toko-toko di kawasan itu masih tutup sementara para pengunjuk rasa masih berpawai ke kantor Kementerian Pertahanan.
Pertikaian antara dua kelompok itu juga pecah di distrik Maniyal, Shubra dan Dokki di ibu kota, kata sejumlah saksi mata dan wartawan AFP.
Ribuan pendukung pro-Moursi berpawai di distrik Nasr City.
(M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013