Paju, Korea Selatan, (ANTARA News) - Pegiat Korea Selatan menyebarkan sekitar 200.000 selebaran anti-Pyongyang di lintas perbatasan pada Jumat, kendati pada masa lalu Korut mengancam akan menembaki mereka yang ikut dalam gerakan seperti itu.
Sekitar 40 pegiat, termasuk pembelot Korut, meneriakkan semboyan menyerukan penggulingan pemimpin Korut Kim Jong-Un ketika melepaskan balon helium, yang membawa selebaran itu.
Gerakan di taman kota perbatasan Paju itu dipantau polisi, demikian laporan AFP.
Polisi Korsel telah memberlakukan larangan-larangan keras terhadap peluncuran-peluncuran seperti itu di masa lalu, mengutip kekhawatiran dari penduduk lokal akan kemungkinan aksi balasan Korut.
Sebagai satu umpan kepada para warga Korut untuk membaca selebaran-selebaran yang mendesak mereka untuk bangkit melawan rezim Kim, balon itu membawa 1.000 uang dolar pecahan satu dolar.
"Kami datang ke sini untuk mengecam Kim Jong-Un karena membatalkan permintaan dari para keluarga yang terpisah untuk bertemu dengan para keluarga mereka," kata Park Sang-Hak, seorang penyelenggara utama aksi Jumat itu kepada AFP.
Satu rencana reuni bulan lalu antara para anggota keluarga yang terpisah akibat Perang Korea tahun 1950-1953 dibatalkan oleh Pyongyang pada saat-saat terakhir.
Kelompok Park berencana akan melakukan penyebaran pamflet sama setahun lalu tetapi dilarang oleh polisi setelah militer Korut mengatakan pihaknya akan menanggapi dengan satu serangan "tanpa belas kasihan" ke lokasi protes itu.
Peluncuran itu, yang menurut rencana dilakukan pada April, Mei dan Juni juga dibatalkan.
Tidak ada ancaman khusus saat ini, kendati badan militer Korut menyatakan program penyebaran pamflet-pamflet itu adalah satu serangan keras sekali Jumat terhadap kebijakan Presiden Korsel Park Geun-hye.
"Dia jangan lupa bahwa itu adalah satu tindakan pengkhianatan yang tidak dapat dimaafkan dengan menghasut sampah masyarakat menyebarkan selebaran-selebaran itu," kata seorang juru bicara komisi pertahanan nasional.
Penerjemah: Rafaat Nurdin
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013