Saya menilai usia yang sudah lebih dari setengah abad ini adalah bentuk memperteguh pengabdian sekaligus ketabahan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kusworo menilai makna dari usia yang ke-52 tahun atas lembaga yang sedang dipimpinnya itu ialah sebagai simbol untuk memperteguh ketabahan dan pengabdian terhadap bangsa dan negara.
"Saya menilai usia yang sudah lebih dari setengah abad ini adalah bentuk memperteguh pengabdian sekaligus ketabahan," katanya saat ditemui setelah upacara memperingati HUT Ke-52 tahun Basarnas di Jakarta, Kamis.
Penilaian itu menurutnya tidak lepas dari sejarah yang melekat dalam perjalanan Basarnas sejak didirikan 52 tahun silam, atau tepatnya pada 28 Februari 1972.
Sejak saat itu sudah banyak sepak terjang Basarnas yang diakui dan diapresiasi dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
Hal itu di antaranya seperti dari operasi Tinobala; operasi pencarian pesawat Twin Otter di Sulawesi, dan Boeing 727-PANAM tahun 1974 di Bali.
Berdasarkan catatan yang ada, operasi tersebut mampu dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan walaupun saat itu Basarnas melaksanakannya dengan jumlah personil dan peralatan yang terbatas.
Bahkan atas pelaksanaan yang baik itu pula, pada tahun 1975 Indonesia resmi menjadi anggota NASAR (National Association of SAR) di Amerika Serikat, yang merupakan pelopor tim pencarian dan pertolongan dunia.
Dari situ, Jenderal TNI berpangkat Marsekal Madya ini berharap kepercayaan yang diberikan harus tetap dipertahankan oleh setiap personel Basarnas yang sedang bertugas di seluruh Indonesia, dengan mempedomani makna pengabdian dan ketabahan seperti yang dijalankan para pendahulu di Basarnas.
Ia mencontohkan secara konkret, pedoman itu dapat direfleksikan dengan bekerja secara profesional, melayani segenap kebutuhan masyarakat yang sedang dalam kondisi bahaya, terus berinovasi mengembangkan kreatifitas secara proaktif berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Meski banyak tantangan, tapi saya berharap di segala aspek Basarnas dapat lebih baik lagi dengan pedoman itu," katanya.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024