Samarinda (ANTARA) -
"Kami minta wujudkan (BPN) instansi yang lebih dipercaya masyarakat," tegas AHY, sapaan akrab Menteri ATR/BPN, dalam kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis.
Penegasan itu disampaikan AHY ketika meninjau Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Timur di Kota Samarinda.
"Jajaran BPN harus memiliki integritas dan kapasitas, keduanya perlu dibangun secara bersamaan," jelasnya.
Baca juga: AHY akui bangga dengan pelayanan-fasilitas Kanwil ATR/BPN Kaltim
Menurut AHY, pengembangan integritas dan kapasitas itu untuk menjadikan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian ATR/BPN semakin profesional dan dipercaya.
Ia mengimbau seluruh jajaran Kanwil BPN Provinsi Kaltim fokus melayani masyarakat dan mewujudkan nilai-nilai lembaga, yakni melayani, profesional dan tepercaya.
Kanwil BPN Provinsi Kaltim, tambah AHY, saat ini memiliki tugas ganda, yakni melayani masyarakat dan mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota negara masa depan Indonesia.
"Kami ingin jadi institusi yang semakin dipercaya publik. Jalankan semua bentuk pelayanan dan kegiatan dengan baik tanpa ada kenakalan yang yang tidak diharapkan masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Menteri ATR menyerahkan sertifikat 'door to door' ke warga Samarinda
"Dengan sarana prasarana yang tersedia, kami yakin Kanwil BPN Provinsi Kaltim dapat jalankan tugas dengan baik," ujarnya lagi.
Dalam kunjungannya, Mentari ATR/BPN menelusuri satu per satu ruangan dan fasilitas lainnya, seperti aplikasi digital yang digunakan mendukung pelayanan di Kantor BPN yang berlokasi di Jalan M. Yamin, Kota Samarinda, itu.
"Fasilitas merupakan hal yang paling penting untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat. Dengan aplikasi digital bakal menjalankan tugas tepat waktu dan pasti sehingga masyarakat lebih nyaman menggunakan layanan itu," tambah AHY.
Baca juga: AHY optimistis Kota Nusantara majukan ekonomi Indonesia buat rakyat
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY: Kekuatan utama pembangunan IKN ada di investasi
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024