Indeks Nikkei 225 jatuh 127,52 poin menjadi 14.029,73 di awal perdagangan, demikian laporan AFP.
Sementara penghentian sebagian kegiatan pemerintah AS telah memicu kegelisahan, para analis umumnya menyatakan kekhawatiran lebih dalam tentang tenggat waktu 17 Oktober untuk menaikkan plafon utang AS.
Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memperingatkan bahwa kegagalan AS untuk menaikkan plafon bisa mendatangkan malapetaka pada ekonomi global, sementara Departemen Keuangan mengatakan default (gagal bayar) bisa memiliki efek "bencana" pada ekonomi.
"Dampak buruk dari shutdown pemerintah AS sudah mulai terasa," manajer umum ekuitas SMBC Nikko Securities Hiroichi Nishi mengatakan kepada Dow Jones Newswires.
"Kebuntuan sejauh ini tampak berlanjut, dan investor terus menarik dana keluar dari dolar dan menilai risiko sebagai tindakan pencegahan," katanya.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 136,66 poin, atau 0,90 persen, menjadi 14.996,48.
Dolar, di 97,27 yen, hampir tidak berubah dari di New York, di mana greenback sementara turun di bawah batas 97 yen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013