Boston (ANTARA News) - Adobe Systems Inc hari ini mengaku telah menjadi korban serangan siber canggih pada jejaringnya yang dilakukan oleh para peretas yang mengakses data milik jutaan pelanggannya, bersama dengan kode sumber (source code) ke sejumlah titel software populernya.

Chief Security Officer Brad Arkin mengungkapkan bahwa perusahaannya meyakini penyerang telah mengakses ID para konsumen Adobe dan mengenkripsi kata sandi-kata sandi serta memindahkan data 2,9 juta konsumen Adobe.

Informasi itu menyangkut nama konsumen, nomor kartu pembayaran terenskripsi, tanggal kadaluarsa dan informasi yang berkaitan dengan pemesanan, kata dia .

Dia mengatakan bahwa para peretas juga mengakses kode sumber untuk sejumlah software Adobe termasuk Acrobat, ColdFusion dan ColdFusion Builder.

KrebsOnSecurity, laman berita keamanan siber, melaporkan belum lama Kamis waktu AS ini bahwa sepekan lalu menemukan sejumlah besar kode sumber Adobe pada server milik para peretas yang diyakini bertanggungjawab sebagai pembobol tiga perusahaan penyedia data raksasa di AS.

Kode sumber itu ditemukan ketika menyelidiki pembobolan atas Dun & Bradstreet Corp, Kroll Background America Inc milik Altegrity Inc, dan LexisNexis Inc milik Reed Elsevier. Pembobolan itu diungkapkan 25 September lalu, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013