Jakarta (ANTARA) - Perumda PAM Jaya memberikan bantuan kepada 1.000 anak di daerah ini demi pengentasan tengkes serta menjaga tumbuh kembang pada usia dini di Jakarta.
"Bahkan 1.000 anak tahun ini, kita targetkan di Jakarta," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin kepada wartawan di Jakarta, Selasa.
Arief menjelaskan pada tahun ini kegiatan pengentasan tengkes sudah dilakukan di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu dan diharapkan akan terus dilakukan di wilayah lainnya.
Adapun target 1.000 anak ini merupakan peningkatan dari 2023 atau sekitar sekitar 400 anak secara berkala dan keluar dari masalah tengkes.
Baca juga: Bank DKI beri bantuan gizi untuk tangani tengkes di Jakpus
"Sebagian besar tubuh kita itu air, jadi kita juga mau membantu menuntaskan 'stunting' karena juga menjadi bagian tanggung jawab moril kita," tambahnya.
Tak hanya membantu dari segi gizi makanan, PAM Jaya juga turut meningkatkan sumber air di wilayah yang memiliki jalur.
"Di wilayah yang membutuhkan nanti kita akan membangun reservoir komunal," ujarnya.
Setiap tetes air yang diproduksi PAM Jaya memenuhi standar Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Baca juga: Menko PMK: Penanganan stunting di Indonesia mencapai 18 persen
Intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan tengkes.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat total kasus tengkes di seluruh Jakarta pada 2023 yang berjumlah 22 ribu kasus, 9.000 ribu di antaranya sudah dituntaskan.
Sebelumnya, Dharma Wanita Persatuan (DWP) PAM Jaya melakukan edukasi penggunaan air bersih pada anak-anak sekolah di Jakarta di sela-sela khitanan massal yang digelar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Arabika, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
Kegiatan itu dihadiri Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta, Mirdiyanti Heru Budi Hartono dan Ketua TP PKK Jakarta Timur, Diah Anwar.
Baca juga: Mewujudkan generasi emas lewat gemar makan ikan
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024