Makkah (ANTARA News) - Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (13 Oktober) akan dibagi dalam tiga trip (perjalanan) dengan mendahulukan jemaah di wilayah-wilayah yang padat.
"Trip pertama jam 08.00--12.00 siang. Fokusnya yg terlebih dahulu diberangkatkan adalah wilayah-wilayah yang padat seperti di Jarwal, Misfalah, Maabdah, itu dulu akan diberangkatkan," ujar Direktur Pelayanan Haji Kemenag Sri Ilham Lubis di Makkah, Kamis.
Ia mengatakan, jemaah di daerah padat didahulukan dengan asumsi lalu lintas pagi hari masih relatif longgar.
"Kita manfaatkan pemberangkatan jamaah pada pagi hari karena pada saat itu lalu lintas agak longgar. Itu yang kami sepakati," kata Sri mengenai hasil pertemuan dengan Muasasah, ketua Maktab, dan perangkat kloter di Muzdalifah, Rabu malam.
Trip kedua dan ketiga, lanjutnya, berturut-turut akan berangkat pukul 12.00--16.00 dan 16.00--22.00 waktu setempat.
"Tanggal 8 Dzulhijjah jalanan masih lengang, akan dimanfaatkan untuk keberangakatan sebanyak-banyaknya sehingga sebelum jam 10 malam jemaah sudah di Arafah," katanya.
Menurut Sri kebijakan tersebut baru pertama kali ini dilaksanakan, karena sebelumnya tidak ada mekanisme standar bagi seluruh maktab. Keberangkatan hanya ditentukan oleh Ketua maktab yang berkoordinasi dengan perangkat kloter berdasarkan qurah (pengundian).
Ketika maktab sudah menerima tenda yg akan ditempati jemaah hajinya, lanjut Sri, biasanya ketua maktab mengajak ketua kloter untuk meninjau lapangan untuk mengetahui lokasi yang akan ditempati jamaah.
"Sekarang kami minta agar melibatkan Daker atau misi haji di Daker supaya Daker tahu sejak awal di mana penempatan jemaah hajinya," katanya.
Sri mengaku baru mendapat denah perkemahan jemaah haji Indonesia. Denah itu akan diberikan kepada maktab.
Daker, katanya, akan membuat denah sendiri supaya tahu persis di mana kloter tertentu ditempatkan. Terkait dengan keberangkatan, Sri mengimbau agar jemaah yang berangkat pagi membawa bekal makanan karena layanan katering baru diberikan pada malam hari.
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013