... 'hanya' Rp364, 76 miliar... "Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - "Secara anggaran dalam satu tahun 'hanya' Rp364, 765 miliar atau sekitar 35 juta dolar Amerika Serikat," kata Wakil Ketua Panitia Nasional KTT APEC 2013, Chairul Tanjung, kepada pers, di Pusat Konvensi Nusa Dua, Bali, Kamis.
Dia menyatakan, "Semua persiapan sudah 100 persen," katanya kepada hampir 100 jurnalis nasional dan manca negara. Dia tegaskan kata "hanya" Rp364,765 miliar itu mengacu pada biaya penyelenggaraan KTT APEC 2012 di Vladivostok, Rusia.
Biaya penyelenggaraan KTT APEC 2012 di Vladivostok, Rusia, yang mencapai bilangan miliaran dolar Amerika Serikat.
Satu hal pokok yang menjadi penyebab, biaya infrastruktur permanan KTT APEC 2013 tidak dibiayai APBN 2013 secara tunggal, melainkan dari sektor swasta, BUMN terkait, dan pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Badung.
Semua infrastruktur di Vladivostok saat itu, katanya, dibangun dari baru sama sekali. "Bandara baru, kompleks resort baru, jalan tol baru, dan lain sebagainya," katanya.
Untuk KTT APEC 2013 di Bali ini, kata dia, Kementerian Sekretariat Negara membiayai akomodasi perhotelan, kendaraan, dan anggaran pengamanan dan Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI dan Komando Gabungan Pengamanan KTT APEC 2013.
Selain itu dari Kementerian Luar Negeri yang menangani penyelenggaraan konferensi, Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan anggaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari BUMN, Tanjung menjelaskan, PT Angkasa Pusar I membiayai revitalisasi dan perluasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai bersama investor swasta. Juga untuk jalan tol lingkar laut Mandara, yang dikerjakan konsorsium BUMN.
Selain itu dari Kementerian Luar Negeri yang menangani penyelenggaraan konferensi, Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan anggaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari BUMN, Tanjung menjelaskan, PT Angkasa Pusar I membiayai revitalisasi dan perluasan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai bersama investor swasta. Juga untuk jalan tol lingkar laut Mandara, yang dikerjakan konsorsium BUMN.
"Jadi anggaran jauh lebih kecil itu dengan kegiatan sebesar ini akan berdampak luar biasa. Indonesia dan Bali akan dikenal dunia, apalagi kalau nyaman dan aman," katanya.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013