Jakarta (ANTARA News) - Rumah dinas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar siang ini disambangi seorang pengacara, Andy Asrun yang ingin menemui keluarga Akil untuk memberikan bantuan hukum.
"Saya datang untuk menemui keluarganya, kalau belum ada kuasa hukumnya, saya ingin membantu," kata Andy Asrun di depan rumah Akil, Jalan Widya Chandra III Nomor 7, Jakarta, Kamis.
Meski demikian, Andy tidak berhasil menemui keluarga Akil, karena berdasarkan informasi petugas keamanan, rumah tersebut sudah kosong.
Pihaknya yang mengaku sudah lama mengenal Akil, tidak menyangka bahwa orang nomor satu di MK itu bisa terjerat kasus suap karena dalam pandangannya Akil selama ini tegas terhadap isu-isu korupsi.
"Dalam sidang permohonan uji materi UU Tipikor kemarin, dia tegas dalam menyikapi kasus korupsi," katanya.
Dia menilai kasus ini akan membuat tingkat kepercayaan masyarakat akan semakin menurun terhadap lembaga hukum negara, terutama pada MK.
"Adanya kasus ini, semua orang yang berhubungan dengan MK jadi shock," katanya.
Pada Rabu (2/10) malam, penyidik KPK melakukan aksi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di kediaman Akil Mochtar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Penyidik KPK memergoki serah terima uang yang diduga berasal dari CHN dan CN yang diberikan untuk Akil. Dari OTT tersebut, penyidik menyita uang dolar Singapura dan dolar Amerika Serikat dengan kisaran sementara Rp3 miliar.
KPK juga mengamankan mobil Toyota Fortuner berwarna putih yang digunakan CHN dan CN untuk membawa uang tersebut.
Setelah penangkapan di rumah Akil, KPK juga menangkap dua orang berinisial HB yang merupakan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan DH yang diduga staf HB.
Hingga saat ini, status mereka masih sebagai terperiksa dan akan dilakukan pemeriksaan 1 x 24 jam terlebih dahulu.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013