"Meskipun bernama 'Indonesia', tetapi baru kali ini mereka berkesempatan datang ke Indonesia. Kalau orang tua mereka mungkin sudah pernah," kata Djauhari Oratmangun kepada beberapa pemimpin redaksi media massa di Jakarta, baru-baru ini.
Djauhari mengatakan asal mula nama "Indonesia" disebabkan gitar-gitar yang digunakan personel band itu ternyata buatan Indonesia. Dari gitar-gitar itu, mereka terinspirasi menggunakan nama Indonesia.
"Saya justru berpikir kalau gitar buatan Indonesia saja digunakan di Rusia dan menginspirasi mereka, mengapa band-band di sini justru menggunakan gitar buatan luar negeri," tuturnya.
Djauhari mengatakan Indonesia dan Rusia selama ini memiliki hubungan kultural yang sangat baik. Di Rusia, terdapat empat universitas yang mengajarkan sastra Indonesia. Di sekitar Moskow saja, kata Djauhari, terdapat 250-an pemuda Rusia yang bisa berbahasa Indonesia.
"Bandingkan dengan di Indonesia, hanya ada dua universitas yang mengajarkan sastra Rusia," ujarnya.
Djauhari mengatakan ternyata diplomasi budaya yang dilakukan para pendiri bangsa terhadap Rusia lebih bisa berkesinambungan meskipun ada gejolak politik. Diplomasi budaya merupakan cara efektif merekatkan dua bangsa.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013