Kami dikunci rapat dalam soal Obamacare"

Washington (ANTARA News) - Ketua DPR yang didominasi Republik, John Boehner, mengeluhkan kubu Demokrat yang tak mau bernegosiasi untuk mengakhiri penghentian operasi pemerintah. Sementara dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan bahwa krisis fiskal yang membuat operasi pemerintah AS dihentikan (shutdown) akan mempengaruhi perekonomian dunia.

Rabu waktu AS ini Presiden Barack Obama berunding dengan para pemimpin Demokrat dan Republik untuk mengakhiri penghentian operasi pemerintah yang akan memasuki hari ketiga Kamis waktu AS nanti atau Kamis malam WIB.

"Presiden berulangkali menegaskan tidak akan bernegosiasi," kata Boehner seperti dikutip AFP.

Beberapa saat kemudian, pemimpin mayoritas Demokrat di Senat Harry Reid meninggalkan Gedung Putih dan berbalik menuduh Boehner telah memanfaatkan krisis anggaran untuk menghambat ratifikasi UU Pelayanan Kesehatan yang dipromosikan Obama (Obamacare).

"Kami dikunci rapat dalam soal Obamacare," kata Reid.

Obama menginginkan RUU dana sementara untuk mengakhiri penghentian operasi pemerintah AS yang pertama dalam kurun 17 tahun terakhir, sedangkan faksi garis keras Partai Teh dalam Republik berulangkali mengaitkan pensahan RUU itu dengan penundaan penandatangan UU Perlindungan Kesehatan.

Karena kedua kubu saling ngotot maka harapan untuk menyelesaikan penghentian operasi pemerintah AS menjadi suram.

"Biasanya Anda dapat menyaksikan akhir pemainan," kata senator dari Republik Johnn Isakson. "Kali ini tak terlihat ada akhir permainan."

Obama bertemu dengan seteru-seterunya, yaitu Ketua DPR John Boehner dan pemimpin Republik di Senat Mitch McConnell, di Gedung Putih untuk menyelesaikan krisis fiskal ini. Dari kubu Demokrat hadir pemimpin mayoritas Senat Harry Reid dan pemimpin Demokrat di DPR Nancy Pelosi.

Dari mancanagara, Presiden ECB Mario Draghi mengingatkan bahwa krisis penghentian operasi pemerintah AS menciptakan risiko kepada dunia.

"Krisis ini tak hanya akan berisiko kepada AS, namun juga perekonomian dunia," kata Draghi.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013