PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (2/10), menyambut baik pernyataan Dewan Keamanan mengenai Suriah, yang menyerukan akses kemanusiaan tanpa hambatan di negara yang dicabik pertempuran itu.

"Sekretaris Jenderal menyambut baik pernyataan Presiden Dewan Keamanan hari ini, yang bertujuan menangani situasi kemanusiaan mengerikan di Suriah dan menggambarkan komitmen masyarakat internasional guna mendukung rakyat, yang terjebak di dalam krisis itu," demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban, lapor Xinhua.

Pemimpin PBB tersebut menyatakan bahwa jika komitmen dan langkah praktis itu --yang dijabarkan di dalam pernyataan tersebut-- dilaksanakan, "para pekerja kemanusiaan akan bisa menjangkau jutaan orang Suriah yang sangat memerlukan bantuan, banyak di antara mereka tak bisa dijangkau selama berbulan-bulan".

Dewan Keamanan dengan suara bulat pada Rabu pagi mensahkan pernyataan itu, yang mendesak semua pihak di Suriah "agar melakukan tindakan segera guna memfasilitasi perluasan operasi bantuan kemanusiaan dan mencabut penghalang birokrasi serta rintangan lain".

Pernyataan tersebut juga menyeru semua pihak "agar melakukan semua tindakan yang sesuai guna menjamin keselamatan dan keamanan personel PBB, dari lembaga khususnya, dan semua personel yang terlibat dalam kegiatan bantuan kemanusiaan".

Pernyataan itu juga mendesak "semua negara anggota agar dengan cepat menanggapi seruan kemanusiaan PBB guna mengatasi kebutuhan yang merongrong rakyat di dalam Suriah, terutama orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka, dan pengungsi Suriah di negara tetangga, serta menjamin semua janji dihormati secara penuh".

Di dalam pernyataannya, Ban menekankan, "Dewan Keamanan secara jelas menyeru semua pihak dalam konflik itu agar berbuat sekuat tenaga guna mengakhiri kerusuhan di Suriah", demikian laporan Xinhua. Ban juga "mengingatkan mereka bahwa mereka harus memfasilitasi ketentuan bantuan penting kemanusiaan dan menggaris-bawahi konsekuensi serius mengenai pelanggaran hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional".

Dewan Keamanan PBB, badan 15-anggota, memperingatkan situasi kemanusiaan akan terus memburuk dengan tak-adanya penyelesaian politik bagi krisis itu.

Konflik selama lebih dari dua tahun tersebut telah menghasilkan salah satu arus pengungsian besar-besaran paling dramatis dalam beberapa tahun belakangan. Sebanyak 4,25 juta orang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka, sementara lebih dari 2,1 juta orang terdaftar sebagai pengungsi atau sedang menunggu pendaftaran di negara lain di Timur Tengah, kata badan pengungsi PBB.



Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013