Patra Logistik salurkan BBM Satu Harga ke wilayah 3T Krayan Kaltara

Kami telah memiliki pengelolaan armada darat, laut dan udara yang siap mendukung penyaluran BBM di seluruh penjuru wilayah Indonesia

Jakarta (ANTARA) - PT Patra Logistik, salah satu perusahaan Pertamina Group yang bergerak di sektor logistik energi minyak dan gas nasional memperoleh penugasan baru untuk menyalurkan BBM Satu Harga di wilayah 3T Krayan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Direktur Pemasaran dan Operasi Patra Logistik Tri Yudha Nurmansyah dalam acara peresmian distribusi BBM Satu Harga itu menyambut baik penugasan dan kepercayaan yang diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga serta berkomitmen dalam pendistribusian BBM.

"Kami menyambut baik penugasan yang diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga, penugasan ini merupakan bentuk kepercayaan kepada PT Patra Logistik atas penugasan lainnya yang telah dijalankan selama ini, kami akan selalu memastikan dan menjaga distribusi BBM agar terus dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya di Krayan, Kalimantan Utara," kata Tri Yudha Nurmansyah melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia juga menyampaikan kesiapan armada untuk mendukung penyaluran BBM Satu Harga di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami telah memiliki pengelolaan armada darat, laut dan udara yang siap mendukung penyaluran BBM di seluruh penjuru wilayah Indonesia demi memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pertamina Patra Niaga yang telah memberikan kepercayaan selama ini untuk melakukan distribusi energi kepada masyarakat dari Sabang hingga Merauke.

"Apabila masyarakat membutuhkan informasi terkait layanan BBM, maka dapat menghubungi Pertamina Call Center 135," katanya.

Program BBM Satu Harga merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan menyediakan BBM dengan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia.

Program itu telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) serta daerah kepulauan, yang sebelumnya seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan BBM dengan harga yang terjangkau.