Sebelum masuk program Save the Children, tidak ada satupun puskesmas di Lombok Tengah yang memiliki poli anak
Jakarta (ANTARA) -
Dokter sekaligus Kepala Puskesmas Langko, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Andri Eka Kurnia mengatakan kolaborasi pemerintah daerah (pemda) dengan pihak swasta seperti Yayasan Save the Children Indonesia berhasil meningkatkan kualitas layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di beberapa puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah.

Sebelum mendapatkan intervensi edukasi dari Save the Children Indonesia, ia menerangkan tata laksana layanan MTBS di setiap puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah belum berjalan dengan baik.

Baca juga: Kolaborasi swasta bantu tekan kasus pneumonia pada anak

“Sebelum masuk program Save the Children, tidak ada satupun puskesmas di Lombok Tengah yang memiliki poli anak. Jadi meskipun sudah mendapat sosialisasi soal MTBS, pasien anak nyatanya tetap harus mengurus administrasi dan mengantri pemeriksaan di layanan umum dewasa,” kata Andri di Lombok Tengah, Selasa.

Kondisi tersebut lantas berubah berkat terpilihnya Puskesmas Langko dan Batunyala sebagai puskesmas percontohan untuk program Fighting Against Childhood Pneumonia (FACP) yang diinisiasi oleh Yayasan Save the Children Indonesia.

Melalui program itu, kedua puskesmas dengan mendapatkan bantuan dari pemda akhirnya dapat menyediakan satu ruangan khusus sebagai poli anak. Bukan hanya itu, keberadaan poli anak tersebut juga dilengkapi dengan standar tata laksana yang sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Puskesmas Wates Kulon Progo layani konsultasi HIV warga binaan

Dengan adanya poli anak, berbagai keluhan yang dimiliki oleh pasien dapat ditangani dan ditindaklanjuti dengan cepat sesuai kebutuhan hingga mampu menurunkan angka kematian anak akibat penyakit tertentu, seperti pneumonia ataupun diare.

Melihat dampak baik tersebut, Andri mengatakan Pemda bahkan akan merenovasi bangunan lama Puskesmas Langko agar penambahan ruangan poli anak tidak berada di bagian belakang bangunan puskesmas.

Sementara itu pada Senin (26/12), dokter sekaligus Head of Public Health Save the Children Indonesia Firda Yani berharap dengan bantuan intervensi edukasi dari Save the Children Indonesia, Pemda dapat mulai menyusun rencana aksi kerja terkait standarisasi layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di setiap puskesmas.

Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat juga akan kembali mendorong pemda untuk menyempurnakan tata laksana layanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di 29 puskesmas sehingga semakin banyak puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah yang sesuai dengan standar Kemenkes.


Baca juga: APKESMI harap puskesmas kontribusi tingkatkan mutu pelayanan kesehatan

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024