Jakarta (ANTARA) - Mengubah status seluler ponsel ke dalam mode pesawat selalu dianjurkan awak kabin sebelum pesawat lepas landas, namun, masihkah perlu ponsel dalam keadaan mode pesawat selama penerbangan?

Laman Gizmodo, Senin (26/2) melaporkan Uni Eropa telah mengizinkan panggilan telepon dan penggunaan data dalam penerbangan pada 2022. Otoritas penerbangan Eropa mewajibkan semua pesawat memasang “pico-cell” yang pada dasarnya adalah pengatur lalu lintas yang memastikan sinyal telepon tidak bersinggungan dengan sistem komunikasi pesawat.

Namun, "pico-cell" bukanlah hal baru karena sudah ada selama lebih dari dua dekade. Aturan menyalakan mode pesawat saat dalam penerbangan setidaknya bermula pada 1991 karena sinyal seluler dianggap mengganggu sinyal komunikasi pesawat.

Baca juga: Kemenhub: keselamatan penerbangan harus dipenuhi jelang libur panjang

Bahkan tanpa "pico-cell", anggota Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat Nicholas Sabatini pada 2005 bersaksi di depan Kongres bahwa penggunaan ponsel dalam pesawat bukan lagi persoalan karena "pico-cell".

“Dengan kemajuan teknologi telepon seluler sejak 1991, peraturan yang melarang penggunaan telepon seluler 800 MHz dalam penerbangan, mungkin tidak diperlukan untuk melindungi jaringan seluler terestrial atau berbasis darat,” kata Sabatini.

Undang-Undang Penerbangan di AS memang mengharuskan setiap penumpang mengikuti instruksi awak pesawat, termasuk mengaktifkan "mode pesawat" saat penerbangan, jika tidak ingin dikenakan denda atau dipenjara karena tidak melakukannya.

Salah satu alasan penumpang perlu menyalakan mode pesawat selama penerbangan adalah kekhawatiran soal air rage, kemarahan kepada kru pesawat atau penumpang. Regulator terus melarang penggunaan telepon genggam karena mereka berpikir bahwa orang-orang tidak akan berhenti mengoceh di ponsel mereka selama penerbangan sehingga menyebabkan air rage.

Air rage merupakan masalah besar di Amerika Serikat, dan kini semakin parah. FAA melaporkan lebih dari 10.000 penumpang tidak mematuhi aturan pada 2021-2023, meningkat sekitar 300 persen dari tahun 2018 hingga 2020.

Alasan air rage menyebabkan aturan mode pesawat masih diterapkan hingga saat ini. Ponsel dalam mode pesawat saat ini menyoal kesopanan di tempat umum, tidak melulu soal keselamatan.

Baca juga: Maskapai penerbangan Israel tangguhkan penerbangan ke Afrika Selatan

Baca juga: KKB tembak pesawat Wings Air sesaat mendarat di Dekai

Baca juga: Air Asia jelaskan insiden roda pesawat keluar taxi way di Labuan Bajo

Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024