Pernyataan dari kementerian itu pada Selasa mengatakan bahwa sejak awal agresi, jumlah siswa yang tewas di Jalur Gaza mencapai lebih dari 5.379 orang dan yang terluka 8.888 orang, sedangkan di Tepi Barat, 48 siswa telah tewas, 305 siswa terluka, dan 97 lainnya ditahan.
Di Jalur Gaza, 255 guru dan administrator sekolah juga tewas dan 891 lainnya terluka, sedangkan di Tepi Barat, enam orang dilaporkan terluka dan lebih dari 73 orang lainnya ditahan, tulis pernyataan itu.
Menurut kementerian, 286 sekolah negeri dan 65 sekolah yang berafiliasi dengan Badan PBB untuk Pengungsi (UNRWA) di Jalur Gaza diledakkan dan dirusak, 111 di antaranya rusak parah dan 40 lainnya hancur lebur.
Sebanyak 57 sekolah di Tepi Barat juga diserang dan dirusak, sedangkan 133 sekolah negeri di Jalur Gaza digunakan sebagai pusat penampungan.
Kementerian itu mengungkapkan bahwa 620.000 siswa di Jalur Gaza telah dilarang bersekolah sejak awal agresi. Sebagian besar siswa mengalami trauma psikologis dan menghadapi kondisi kesehatan yang buruk.
Sumber: WAFA
Baca juga: Biden sebut Israel sepakat hentikan perang selama Ramadan
Baca juga: OKI tegaskan perlunya "menyelamatkan" UNRWA
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024